21. Pulang

2.6K 91 6
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata dan real 100% berasal dari imajinasi saya. Jika ada kesamaan tokoh atau alur itu hanya kebetulan. Tolong untuk tidak mencopy cerita ini.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Selamat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat tidur." Ujar Aaron sambil mengecup kening dan bibir Rara.

---------------------------------
.
.
.

Aaron dan Rara terbangun ia mendengar suara baby Aksa menangis.

Ooeeeek
Oeeeek

Rara bangun dari tidurnya turun dari brangkar dan langsung menggendong baby aksa.

"Utututu sayang anak bunda." Ucap Rara sambil menenangkan aksa yang berada di gendongannya.

"Anak bunda haus hmm?" Tanya Rara kepada aksa. Ia mulai menyusui aksa dan tangisnya aksa mereda.

"Sayaaang haus ternyata kasian anak bunda." Kata Rara ia mengusap pelan kepala aksa.

"Aksa kenapa?" Tanya Aaron yang baru bangun ia berusaha menyadarkan pandangannya.

"Tadi nangis karena haus eh pas di gendong tidur lagi." Jelas Rara.

"Maaf ya aku gak bangun." Ucap Aaron.

"Gapapaa kok lagian kamu juga lelah habis bekerja trus jagain aku disini." Ujar Rara.

"Mau aku gendong aksa nya?" Tanyaa Aaron.

"Tidak usah sebentar lagi aku taruh di boks bayi." Jawab Rara dengan halus.

"Oh iya udah."

"Sekarang jam berapa?" Tanya Rara kepada Aaron.

"Baru jam 5 pagi." Jawab Aaron sambil membuka handphone nya yang berada di atas meja.

"Tidur lagi sana masih malam sebentar lagi aku juga akan tidur." Perintah Rara yang di angguki oleh Aaron.

"Sebentar lagi pagi tanggung kalau tidur." Balas Aaron ia turun dari brankar dan berjalan menuju toilet yang ada disana.

" Balas Aaron ia turun dari brankar dan berjalan menuju toilet yang ada disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Im PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang