26. Latihan

2.1K 61 8
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata dan real 100% berasal dari imajinasi saya. Jika ada kesamaan tokoh atau alur itu hanya kebetulan. Tolong untuk tidak mencopy cerita ini.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sudah bu aku sudah memikirkan hal ini dengan sangat matang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah bu aku sudah memikirkan hal ini dengan sangat matang." Jawab Rara dengan ketangguhan nya.
.

_________________

"Huh! Baiklah ibu izinkan tapi ada satu hal yang ibu minta." Ucap Indira yang membuat lia dan Rara penasaran.

"Apa bu? Rara pasti kabulin permintaan ibu." Jawab Rara.

"Kembalilah dengan selamat." Balas Indira yang membuat Rara terharu.

"Pasti bu! Rara janji akan kembali dengan selamat." Timpal Rara yang menahan air matanya.

"Ibu tenang saja aku akan menelepon semua kenalanku mereka semua tentara yang suddah berpengalaman." Jelas Lia yang membuat Indira sedikit lebih lega.

"Baiklah ibu serahkan pada kalian." Ucap indira yang membuat Rara dan lia tersenyum.

________

Langit berubah warna menjadi oren menandakan bahwa waktu sudah sore dan mau menjelang malam.

Rara yang baru saja selesai mandi bersama anaknya itu Aksa.

Ia kini duduk sambil memangku Aksa di pahanya. Bayi tersebut tersenyum melihat wajah bundanya.

"Iih lucu si banget anak bunda. Maaf ya sayang waktu bunda ke Aksa sedikit. Bunda akan jarang menggendong Aksa." Jelas Rara kepada Aksa dengan lirih.

"Bunda mau membalaskan dendam bunda dulu. Nanti setelah semuanya selesai bunda janji bakalan ngajak Aksa jalan jalan." Timpal Rara lagi yang membuat Aksa terkekeh seakan akan mengerti akan ucapan bunda nya itu.

Jujur saja terkadang Rara masih menganggap bahwa Aaron masih hidup. Beberapa malam terakhir ini ia mengosongkan sisi sebelah nyaa berharap jika Aaron tidur di sana.

Tok tok tok

"Iyah sebentar." Jawab Rara saat mendengar pintu kamarnya di ketuk.

Rara berjalan membukakan pintu.

"Maaf ra ganggu. Itu mau bilangin sesuatu. Buat besok udah mulai latihan Edward udah menyiapkan semuanya bahkan tempat latihan sudah disediakan. Besok tinggal dateng aja sama supir, pak supir sudah tau kok alamat tempat latihanya." Jelas Lia.

"Baiklah kak. Besok jam berapa?" Tanya Rara.

"Dari jam setengah 8 pagi sampai jam 3 sore latihannya, Gk bakalan seharian full Ra kasihan tubuh kamu nanti kelelahan belum lagi gendong aksa pas dirumah." Jawab Lia.

Im PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang