32. Positif

6.7K 76 1
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata dan real 100% berasal dari imajinasi saya. Jika ada kesamaan tokoh atau alur itu hanya kebetulan. Tolong untuk tidak mencopy cerita ini.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ada ada saja kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ada ada saja kamu." Timpal Lia sambil ikut terkekeh dengan pipi nya yang masih basah akibat menangis.

------------------
.
.
.
.
.

Mereka semua berkumpul dan duduk di ruang tamu untuk mendengar kan cerita dari Aaron.

Aaron mulai bercerita dari awal kejadian sampai akhir dimana ia bisa bertemu denga Rara.

"Aku juga menyuruh anak buahku untuk terus mengawasi Rara disaat sedang latihan. Bahkan ada 2 orang yang menyamar sebagai tentara."  Jelas Aaron yang langsung membuat Rara tekejut.

"Hah? Bagaimana bisa." Tanya Rara yang sambil menggendong baby aksa di pangkuannya.

"Semua rencana kalian dari plan A & B aku tau semuanya. disaat Rara di ambang masalah pas David menodongkan pistol aku langsung datang walaupun ada sedikit hambatan waktu ingin masuk ke ruangan David dan akhirnya aku bisa menghabisi David dengan tanganku sendiri." Ucap Aaron yang mengusap usap punggung Rara.

"Maafkan aku jika tidak terlambat mungkin kamu tidak akan seperti ini." Timpal Aaron.

"Gapapa lagian kamu udah menyelamatkan ku dari david, Tapi aku masih tidak mengerti mengapa David segitu bencinya dengan keluarga kita?" Tanya Rara yang penasaran.

"David dan aku saudara tiri. Bajingan itu ayah kandungku dan juga David, ia menikah dengan Isabel mamah nya David namun disaat istrinya itu baru saja melahirkan melahirkan bajingan itu malah menjadikan ibu sebagai umpan dan memperkosa ibu, aku mengulak semua fakta yang tersembunyi dan akhirnya aku mengetahui nya sekarang." Ujar Aaron yang membuat indira langsung sendu tatapannya.

"Orang gila itu meninggalkan Isabel yaitu istri sah nya disaat David masuk ke sekolah SMP disaat dirinya mendapatkan kabar kalau mempunyai seorang anak dari darah dagingnya, ia langsung pergi meninggalkan Isabel."

"Sejak saat itu David mempunyai dendam dari kecil dengan aku dan ibuku." Jawab Aaron dengan jelasnya.

"Maafkan ibu sayang, ibu tau kamu butuh sosok ayah tapi orang itu tidak baik jika bersamamu." Ucap indira yang kembali menangis.

"Tidak apa apa ibu aku tau alasan semuanya. Dan aku malah bersyukur jika aku tidak bertemu dengan bajingan itu." Balas Aaron.

"Rara minta maaf gara gara aku jadi ngomong masalah yang serius." Ucap Rara yang merasa tidak enak.

"Tidak apa apa nak, lagian kalo kamu misalnya tidak bertanya seperti itu Aaron pasti juga akan tetap memberitahu semuanya. Ibu juga baru tau kalau David dan Aaron saudara tiri." Jelas indira yang sambil tersenyum.

Im PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang