10

1.1K 213 232
                                    

👑 🐻 👑

👑 🐻 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Ada hari-hari di mana Sera berada di ambang krisis depresi paska ditinggal Junhyung dan menggelandang di ibu kota, setelah mencuri uang Yoongi dan pergi dari pria itu. Rencana Sera yang ingin menemui Junhyung pupus, setelah tahu kalau Junhyung sudah tidak berada di Korea, pria itu menetap di London bersama istri barunya.

Dibuang selayak sampah membuat Sera hancur lebur, meski dia tidak bisa menyalahkan Junhyung secara penuh sebab hubungan mereka berada dibatas abu-abu. Keduanya tidak pernah mengikrarkan hubungan serius, Sera juga tidak tahu apakah perhatian Junhyung sebab renjana atau hanya sekedar rasa kemanusiaan.

Sera tahu Junhyung sudah menikah, dia tahu kalau Junhyung lebih pantas menjadi ayahnya.

Namun, siapa yang bisa disalahkan bila remaja 18 tahun sepertinya, jatuh cinta pada pria 47 tahun. Sera sudah memikirkan perasaannya terhadap Junhyung, sejak bertemu Junhyung di hotel waktu itu, setahun yang lalu. Meski aneh dan tidak masuk akal, tetapi Sera menyakini rasa itu sebagai kebenaran yang tulus.

Dia pernah terang-terangan mengutarakan ketertarikannya dengan mengajak Junhyung menikmati hari tua bersama-sama, tetapi jawaban Junhyung malah membuatnya patah hati.

"Mungkin aku sudah tidak ada, saat kau tua nanti. Kau harus hidup dengan baik saat itu tiba, berbahagialah dengan orang yang kau cintai dan mencintaimu."

Hatinya kian luluh lantak saat Junhyung memutuskan meninggalkannya, dengan selembar cek dan sepucuk pesan; "Mulainya hidup baru dengan orang lain dan anggaplah kita tidak pernah bertemu."

Sera tidak tahu bagaimana cara merangkai kembali hatinya yang pecah kecil-kecil, dia tidak mengambil uang yang diberikan Junhyung. Yang dia lakukan hanya menghabiskan sisa uang Yoongi, duduk merenungdi kedai Soju sampai mabuk dan hilang kesadaran. Berbulan-bulan, hingga tahun demi tahun berikutnya, Sera membiarkan dan mengabaikan tekanan psikis membunuh dirinya pelan-pelan.

Hingga suatu hari di awal musim dingin, Sera mendatangi kampung Guryong yang sudah disulap menjadi hunian mewah, apartemen megah dengan harga jual fantastis, berada di belakang kawasan kota Gangnam yang berkilau. Dia menengadah pada bangunan congkak di depannya, samar-samar dia bisa melihat taman terbuka di tengah gedung.

Orang-orang bilang, apartemen Sky Garden adalah surga di musim semi, dengan taman langit dan kebun anggur di lantai 30. Sera meringis mengingat desain taman terbuka itu, sangat mirip dengan gambar yang pernah dia buat untuk Junhyung enam tahun lalu.

"Permisi Nona, anda tidak boleh berdiri di area ini kalau tidak punya kepentingan."

Dua petugas keamanan mengusirnya, menggelandang dirinya seperti maling. Kawasan elit alergi dengan kaum rakyat jelata, bau kemiskinan bisa merusak citra kelas atas apartemen mewah itu. Sera memaki keras-keras, saat dia ditarik keluar dari lobi.

Pengantin Pesanan Untuk Tuan KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang