1

698 193 103
                                    

👑 🐯 👑

👑 🐯 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Langit senja membentang begitu pekat, suram dan dingin. Tidak merasa peduli pada duka yang kini menyelimuti orang-orang di bawah naungannya. Rintik gerimis langit semburkan tanpa belas kasih, menambah penderitaan bagi sosok rapuh dengan punggung yang kian membungkuk di depan pemakaman.

Taehyung seperti mayat hidup, matanya hampa nyaris kosong, memaku pada peti mati, tidak kuasa menghadapi kenyataan yang menghantamnya begitu hebat, menenggelamkan seluruh dirinya hingga merasa tidak yakin, saat ini nyawa masih melekat nyata dalam raga.

Taehyung tidak menangis, bahkan setetes air mata belum jatuh dari sepasang iris jelaganya yang sayu. Di sebelahnya Lilian menangis dalam rangkulan Jimin, gadis itu pingsan berkali-kali. Minjung berdiri di bawah payung hitam ditemani Jungkook, mengusap air mata dengan sapu tangan ungu muda pemberian Junhyung.

Elisha bersama Hoseok dan Namjoon, tidak jauh dari Taehyung yang kini sudah merangkul Lilian yang masih terus tersedu sedan. Di ujung area pemakaman, Soobin berdiri sendirian, memandang ke peti mati, sebelum berlalu pergi setelah dokter forensik ingin membicarakan hasil otopsi Junhyung yang dilakukan sehari sebelum dikebumikan paska penembakan.

Satu persatu kerabat dan orang-orang yang mengenal keluarga Kim, kian memenuhi area pemakaman. Beberapa datang di bawah payung, selebihnya merasa tidak peduli air langit membahasi mantel mahal yang membungkus tubuh mereka.

Taehyung mengusap punggung Lilian, seraya meyakinkan adiknya bila semua yang terjadi hari itu adalah takdir yang digariskan Tuhan bagi keluarga mereka, meski dia sendiri sulit menemukan oksigen untuk paru-parunya.

Upacara pemakaman dimulai saat gerimis jatuh bagai serpihan kapas, para anggota keluarga diberi kesempatan meletakkan bunga di atas peti. Saat giliran Taehyung, dia seperti gagu, tidak sanggup mengatakan apa-apa selagi meletakkan anyelir merah di atas peti. Sedu sedan terdengar begitu peti dimasukkan ke dalam liang, ditutup tanah dan dipasangi batu nisan.

Lilian kembali terisak, Taehyung menenggelamkan tubuh gemetar adiknya ke dalam pelukan erat. Taehyung tetap diam, tidak bergerak, tanpa air mata, tapi semua orang tahu bila tidak ada binar kehidupan yang berpendar dari wajah Taehyung yang semakin nelangsa.

Setelah pembacaan doa upacara pemakaman selesai, orang-orang mulai meninggalkan area pemakaman. Taehyung meminta Jungkook membawa Minjung dan Lilian pulang lebih dulu bersama yang lain, agar bisa istirahat di rumah.

"Lily demam, pastikan dia tidur sesampainya di rumah," katanya pada Jungkook.

Kini, area pemakaman menyisakan Taehyung berdiri sendirian di tempatnya berpijak, tidak beranjak walau hanya satu senti. Di menit berikutnya, ketika semua orang sudah menjauh, Taehyung terhuyung, terduduk di tanah basah, tangannya bertumpu di atas batu nisan.

Taehyung sesak selayak dihujam belati berkali-kali, terpekur tanpa suara. Bulir air mata datang berduyun-duyun, menggantung di pelupuk, jatuh membahasi pipinya yang pucat pasi, mengalir tanpa henti hingga Taehyung nyaris tidak bisa bernapas.

Pengantin Pesanan Untuk Tuan KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang