EPILOG

1.4K 211 116
                                    

👑 🐯 👑

👑 🐯 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

"Eonni, nanti sering-sering main ke sana ya, kita bisa jalan-jalan seharian." Lilian memeluk Sera sekali lagi, hari ini dia berangkat ke Paris ditemani Minjung sebab Sera akhirnya kuliah di Daesilla University di Pyeongchang-dong.

"Iya, kalau libur kuliah atau kalau ada long weekend, aku pasti akan mengunjungimu."

"Janji?"

"Iya." Sera memeluk Lilian erat-erat. "Maaf ya, tidak jadi menemanimu di sana."

"Aduh, mau sampai kapan pamitannya? Seoul ke Paris tidak sampai 14 jam, Sabtu ini kita bahkan akan mengunjungi Lily." Jungkook berkacak pinggang, lelah menunggui Sera dan Lilian pamitan yang tidak selesai-selesai.

"Ih, Oppa, kenapa nyebelin sih!" Lily cemberut, menarik kopernya buru-buru tapi Jungkook keburu mengambil alih koper.

"Eh, jangan marah-marah, nanti kangen loh sama pacarnya."

"Ngak!" Lilian masih kesal, tapi kemudian senyumnya muncul, begitu melihat Taehyung di depan beranda.

"Oppa! Aku berangkat hari ini sama Ibu, akhir minggu jadi 'kan?"

"Iya, sabtu ini, Oppa ke sana. Memastikan semuanya sudah oke, apartemen, kampus, jika perlu aku mau lihat siapa teman-temanmu di sana. Tidak boleh ke kelab, jangan keluar rumah di atas jam delapan, jangan sering-sering naik kendaran umum."

"Oppa, aku sudah 18 tahun."

Taehyung menarik napas panjang, lalu memeluk adiknya erat-erat, Di mata Taehyung Lilian tetap saja adik kecilnya yang lucu, hobi menangis dan minta digendong selama jalan-jalan di halaman belakang tiap kali tidak bisa tidur.

"Jaga dirimu, telepon Oppa kalau ada apa-apa, oke?"

"Iya," jawab Lilian masih dalam pelukan kakaknya.

"Sudah Kim, gantian." Jungkook menyela perpisahan haru itu, terkikik geli saat Taehyung memukul kepalanya.

"Jangan lirik-lirik di sana," kata Jungkook, menggandeng Liliannya ke arah pesawat pribadi di halaman belakang yang tengah dipanaskan mesin.

"Iya, kenapa jadi menyebalkan, sih?!" Lilian memukul lengan Jungkook, cemberut, sebelum dia berjinjit, mencium Jungkook sekilas—awalnya, tapi Jungkook keburu menarik pinggang ramping Lily dan menahan ciuman mereka selama tujuh detik.

"Aduh, bisa kangen terus kalau begini," kata Jungkook pada dirinya sendiri, menyadari kalau kali ini Lilian balas menciumnya. Oh, demi Goblin, Lily yang menciumnya duluan.

Kemajuan—pikir Jungkook, sambil dadah-dadah saat Lilian akhirnya naik ke pesawat.

Dia membalikkan badan dan terkejut, melihat Taehyung bersedekap dengan ekspresi tidak bersahabat. Sejenak Jungkook bergidik ngeri, sebelum akhirnya dia tertawa dan mengusap bahu kakaknya sampai Taehyung akhirnya tersenyum juga.

Pengantin Pesanan Untuk Tuan KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang