10

932 198 153
                                    

👑 🐯 👑

👑 🐯 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Terkadang Kim Tae Hyung tidak bisa memahami cara berpikir ayahnya. Terutama masalah percintaan, sebab selama ini Taehyung berpikir ayahnya melepaskan sang ibu karena berpegang pada perinsip: Cinta tidak harus memiliki.

Nyatanya, orangtuanya memilih saling melepaskan karena memang tidak pernah ada cinta dipernikahan selain kontrak kerja. Buang pikiran tentang pernikahan kontrak bisnis berakhir bahagia, di kehidupan nyata, cinta tidak datang semudah itu. Setidaknya, itu berlaku pada hubungan pernikahan Junhyung dan Oh Ayi.

Keduanya hanya bisa berteman, tidak lebih. Fakta itu lah yang selama ini mendasari keragu-raguan Taehyung, akan hubungan cinta pernikahan. Dia berpikir cinta sulit diperjuangkan, lebih baik lepaskan saja bila salah satu pihak sudah tidak menginginkannya. Ya, itulah yang pernah dia lakukan pada Raina dan hampir dia ulang pada Seraphina.

Sampai, Kim Jun Hyung mengancamnya. Taehyung tahu ayahnya hanya mengertak, tapi dia juga takut mengambil resiko sang ayah benar-benar mencuri pengantin pesanannya. Kali pertama di hidupnya Taehyung bertekat memperjuangkan dan mempertahankan seseorang yang diyakini telah membuatnya jatuh, walau dia tahu gadis itu tidak mencintainya.

Ada perasaan yang sulit dideskripsikan tiap kali dia melihat Sera tertawa bahagia, meskipun tidak pernah ada dia di dalamnya. Dia sakit setiap kali Sera menangis, terlebih karena beban kebakaran itu. Dia ingin melakukan apa saja asalkan Sera bahagia dan....

"Kau harus menjadi bagian dari hal yang membuatnya bahagia, bukan sekedar membantu dan melihat kebahagian itu dari jauh."

Taehyung menatap ayahnya dalam perasaan salah yang kian bertumpuk, dari kecil sampai menginjak usia 30 dia selalu saja menjadi beban untuk ayahnya. Taehyung bahkan tidak bisa membayangkan, bagaimana hidup dan karirnya di perusahaan tanpa campur tangan ayahnya.

"Kenapa ayah tidak memperjuangkan Sera?"

"Ayah sudah pernah melakukannya—" Junhyung mengambil jeda, "—tapi ayah takut meninggalkannya terlalu cepat. Sera sangat rapuh untuk hidup sendirian, dia tidak akan sanggup mengatasi rasa kehilangan.

"Jika Sera sudah mendapatkan seseorang yang bisa dia percayai, setidaknya saat waktu itu tiba nanti, dia punya seseorang untuk dijadikan pegangan."

Taehyung bergeming, manik matanya mulai berkabut.

"Seumur hidup, Ayah selalu berbohong padamu tentang ibumu." Junhyung mulai berkata. "Aku dan ibumu sudah bercerai sejak kau berusia tujuh tahun, tapi perceraian itu tidak bisa dipublikasikan karena menyangkut kehidupan orang banyak. Aku tidak ingin membebanimu dengan masalah pernikahanku, juga Ayi yang menikah lagi setelah itu. Ayah minta maaf—"

"Aku sudah tahu," sela Taehyung, "tapi kupikir, jika aku mengatakannya pada Ayah, itu akan menjadi beban. Terkadang, berbohong tidak terlalu buruk."

Junhyung tertawa, mengusap bahu putranya dengan bangga, menyadari betapa miripnya mereka berdua.

Pengantin Pesanan Untuk Tuan KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang