3

699 197 84
                                    

👑 🐻 👑

👑 🐻 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Suasana hati Sera bagai melayang pada pagi mendung musim gugur yang telah menebar kabut, seminggu setelah dia dibawa pulang dari rumah sakit. Sera diajak tinggal di rumah Taehyung bersama Minjung dan Jungkook, juga Lilian yang lebih banyak tinggal di rumah keluarga Taehyung semenjak Junhyung meninggal.

Semua orang tampak normal. Taehyung bekerja seperti biasa, kadang berangkat sendiri, di hari lain pergi satu mobil dengan Jungkook. Minjung lebih banyak di rumah menemaninya, sesekali mereka masak berdua untuk makan siang, mengajaknya menjemput Lily ke sekolah lalu mereka ngobrol bertiga, membahas banyak hal yang menyenangkan.

Sisanya Sera memilih berada di kamar, atau duduk sendirian di taman anyelir di halaman belakang sampai Taehyung pulang kerja.

Yang menjadi pertanyaan; tidak ada yang membahas kasus Junhyung, tentang penembak yang belum juga diketemukan. Taehyung tidak pernah berusaha mengajaknya ke makam, padahal Sera ingin sekali berkunjung walau hanya untuk melihat nisan bernama.

Ada banyak yang ingin Sera tanyakan selama dia koma; apa yang terjadi, apa saja yang telah dia lewatkan, rasanya ada yang berubah dalam dirinya tapi dia tidak tahu tentang apa. 

Dia baru saja hendak keluar dari selimut ketika pintu kamar mandi terbuka. Sepersekian detik dia cemas orang asing menyerangnya, tapi kemudian Taehyung muncul, tersenyum begitu mereka bersitatap, dengan handuk melilit di pinggang, juga handuk kecil yang dia gosok-gosok ke rambutnya yang basah.

"Tidurmu nyenyak?" Taehyung bertanya seraya mendekat, sebelum Sera sempat menjawab dia sudah membungkuk meraih puncak kepala Sera dan menciumnya.

"Ya, tidak ada mimpi buruk lagi," kata Sera, merinding, tangan Taehyung yang menyentuh kepalanya terlalu dingin.

"Wah, kabutnya lumayan, padahal aku ingin mengajakmu jalan-jalan," ujar Taehyung.

"Kau tidak kerja?" tanya Sera, sambil berdiri dengan lututnya, meminta Taehyung duduk. Dia mengambil alih handuk kecil yang dipegang Taehyung, lalu membantu mengeringkan rambut.

"Sayang, ini hari sabtu," jawabnya.

"Oh, kupikir Senin."

Taehyung tersenyum saat jari-jari Sera mengusap rambutnya dari balik handuk, lalu melipir ke walk in closet sebelum dia kedinginan. Taehyung muncul lagi tiga menit kemudian, mengenakan pakaian rumah, berdiri di depan Sera yang masih di ranjang tidur.

Taehyung duduk di depan Sera yang tampak melamun. Rambut Sera yang panjang kusut dan mengembang, pipinya agak pucat, matanya berkedip begitu Taehyung mencium pipinya.

"Tidak mau mandi?" tanya Taehyung, mengusap pipi yang tadi dia cium.

"Taehyung—" ragu-ragu sejenak, memandang jarinya yang kosong. Sera baru menyadarinya sekarang, cincin rubi merahnya tidak melingkari jari manisnya lagi.

Pengantin Pesanan Untuk Tuan KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang