8

5.9K 211 3
                                    

HAPPY READING !!!

HAPPY READING !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aland?"

Keyra menatap tidak percaya tubuh tegap laki-laki yang menjulang di hadapannya. Sedetik kemudian, ia memeluk sangat erat tubuh laki-laki itu.

"Aland, tolong aku ..." wanita itu menangis kejar dalam pelukan Aland, namun laki-laki itu hanya diam mematung.

Setelah beberapa saat, Aland lalu tersadar. Laki-laki itu langsung mendorong tubuh Keyra sehingga pelukan wanita itu terlepas.

Aland berdecih. "Selama berbulan-bulan kau menghilang tanpa kabar, setiap hari aku berusaha keras untuk mencarimu. Tapi akhirnya yang kudapat malah undangan pernikahan mu dengan temanku sendiri."

Hati Keyra tersayat mendengar perkataan Aland. Ia lalu memeluk kembali tubuh laki-laki itu. "Maaf ... Aku minta maaf, tapi aku menghilang dan tidak menemuimu lagi bukan semata-mata karena keinginanku. Aku-"

"Sekarang aku sadar, perasaan ini memang tidak seharusnya muncul. Aku tahu, kau pasti tidak mungkin membalasnya, dan sekarang kau sudah menjadi istri laki-laki lain."

Keyra menggeleng, wanita itu mendongak, menatap wajah Aland dari bawah. "Aland, maaf ..."

"Tidak perlu meminta maaf, ini kesalahanku. Aku senang kau sudah menemukan penggantiku untuk menjagamu. Kau pun sudah bahagia dengan Damian."

Keyra menggeleng keras. Ia semakin menangis pilu. "Aku ... tidak bahagia ..." lirihnya. Suara wanita itu pun teredam isakannya sehingga membuat Aland tidak mendengar.

Karena sudah tidak tahan menahan rasa rindunya yang begitu menggebu kedua tangan Aland pun terangkat. Laki-laki itu memeluk tubuh Keyra tak kalah erat.

"Aku ... mencintaimu, Viona. Sangat mencintaimu." Aland mencium hangat puncak kepala Keyra. Air mata tanpa sadar menetes dari sudut matanya.

"Maaf karena sudah merusak pertemanan kita."

Keyra benar-benar sudah tidak kuat mendengar ucapan-ucapan Aland yang menyayat hatinya. Wanita itu semakin terisak keras. Namun, hatinya sedikit mencelos saat laki-laki itu mengurai pelukannya.

"Jangan menangis. Aku tidak suka jika kau menangis karena ku." jemari Aland dengan sangat lembut menghapus air mata yang masih menempel di pipi Keyra. Laki-laki itu lalu perlahan memiringkan kepalanya dan dengan rasa sedikit canggung mencium bibir wanita itu.

Ciuman Aland begitu terasa nyaman, namun semua itu hanya terjadi sesaat. Keyra menatap sedih Aland saat laki-laki itu menjauh darinya. Ia terus mengamati gerak-gerik Aland. Dan saat ini laki-laki itu terlihat mengambil sebuah kertas tebal berwarna yang Keyra tidak tahu apa isinya. Setelah mendapatkan barang yang dimaksudnya, Aland pun hendak kembali keluar, namun dengan cepat Keyra menahannya.

RUTHLESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang