26

2.8K 96 11
                                    

HAPPY READING !!!

Semuanya terjadi begitu saja, Damian tertangkap dan ditahan di penjara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya terjadi begitu saja, Damian tertangkap dan ditahan di penjara. Kondisi rumah laki-laki itu kini sepi dan tak terurus. Tak ada lagi belasan anak buahnya yang berjajar di depan halaman rumahnya. Semuanya telah sunyi tak berpenghuni.

Saat ini, Damian tengah duduk telungkup di dalam sel. Ia hanya berdiam diri sepanjang hari di sana. Tak ada sedikit raut penyesalan di wajahnya. Yang ada di pikirannya hanya sosok Kanala. Rasanya Damian sudah tak tahan dengan kerinduannya yang menggebu pada gadis itu.

"Tahanan 158."

Merasa dirinya terpanggil Damian bangkit. Ia lalu mengikuti langkah polisi itu pergi.

"Anda hanya memilik waktu lima belas menit."

Damian masih diam. Laki-laki itu langsung menghampiri seorang pemuda yang tak lain adalah Bram, anak buahnya dengan raut terkejut.

"Kau bebas?!"

Bram terlihat nampak panik. Ia melihat keadaan sekitar memastikan tak ada yang mendengar ucapan Damian barusan.

"Jangan keras-keras, Tuan. Saya bisa bebas karena waktu itu saya kabur" jelas Bram setengah berbisik.

Damian berdecih. "Cerdas juga kau." Laki-laki itu menepuk bahu Bram pelan.

"Bagaimana Kanala? Dia sudah makan?"

Bram terlihat gugup. Pemuda itupun terlihat setengah menunduk takut. "Maaf, Tuan. Sepertinya Nona Kanala ikut dibawa mereka,"

"Ck! Anjing!" Damian menggeram marah. Laki-laki itu menggebrak meja di depannya. Raut wajahnya langsung memerah.

"Maaf sekali lagi, Tuan. Waktu itu saya keburu panik dan langsung berlari keluar,"

Damian menarik napas perlahan mencoba meredakan emosinya. Ia masih cukup sadar dimana dirinya berada sekarang.

"Cari Kanala dan bawa kemari." tegasnya tak lama setelah itu.

Bram sedikit merasa tenang. "Baik, Tuan akan saya cari. Kalau begitu saya pamit, jaga diri Tuan baik-baik."

Bram lalu bangkit dan hendak pergi. Namun, Damian justru mencegahnya. "Tunggu. Kanala tidak mungkin mau dibawa kemari, meski kau paksa."

Bram kembali duduk. Ia pun setuju dengan ucapan Damian.

Damian terlihat berpikir keras. Tak butuh waktu lama, sebuah rencana jahat terbesit di otaknya.

RUTHLESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang