10

5.7K 192 4
                                    

HAPPY READING !!!

HAPPY READING !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fyuh

"Nasib baik dia tidak mengejar." setelah mengatur nafasnya yang memburu Nala duduk menyender pada dinding di samping kamarnya.

"Sakit ... Tolong ..."

Nala seketika mengernyit saat tiba-tiba samar-samar mendengar suara isakan dan minta tolong yang terdengar seperti suara perempuan. Ia lalu mencoba mendekati suara tersebut.

Suara isakan perempuan itu terdengar semakin jelas saat Nala menempelkan telinganya pada pintu kamar yang berada di samping kamar gadis itu. Nala yang yakin ada seseorang di dalam kamar tersebut mencoba membuka pintu kamar itu, akan tetapi sepertinya pintu itu dikunci. Gadis itu lalu berlari ke lantai bawah berusaha mencari bantuan.

Nala berdecak saat tidak mendapati siapapun di sana. "Ini orang-orang baju hitam pada kemana?" Gadis itu hampir menyerah kalau saja tidak melihat orang-orang yang dimaksudnya hendak melintas.

"Nona kenapa di sini?"

"Tolong bantu Nala, ya. Nala mohon ..."

"Selagi saya bisa, saya akan membantumu, Nona." Sepercik rasa senang pun muncul di hati Nala.

"Tolong bantu Nala bukakan pintu kamar di samping kamar Nala. Tadi Nala mendengar suara kesakitan perempuan dari dalam kamar."

"Maaf sekali, Nona. Saya tidak bisa melakukannya kecuali Tuan Damian sudah mengizinkan. Saya mohon maaf sekali lagi, Nona, mari saya antar kembali ke kamar sebelum Tuan melihat Nona di sini."

Nala segera mencegah penjaga itu ketika hendak menarik tangannya. Ia menggeleng. "Nala mohon ... Untuk kak Damian kamu tidak perlu takut, dia sekarang sedang mabuk di kamar Nala." Tubuh gadis itu menekuk. Kedua tangannya menyatu, menatap penuh harap pada laki-laki berpakaian hitam di depannya.

"Nona tidak perlu sampai memohon seperti ini. Saya akan membantumu, tapi sebaiknya jangan terlalu lama, ya Nona." penjaga itu membantu tubuh Nala berdiri.

"Terimakasih." ucap Nala senang, senyum gadis itu terlihat mengembang.

Penjaga itu hanya mengangguk singkat, bibirnya tersenyum tipis. Ia lalu mengikuti sang Nona menuju lantai atas.

Sebelum memasukkan kunci pintu, penjaga itu menoleh pada Nala. "Hanya lima menit ya, Nona. Setelah ini ada tugas dari Tuan yang harus saya selesaikan."

Nala mengangguk. Gadis itu dengan tidak sabar langsung masuk setelah pintu terbuka setengah. Setelah masuk Nala tidak melihat siapapun di sana. Ia lalu memasuki kamar lebih dalam lagi mendekati suara yang semakin lama semakin terdengar jelas.

RUTHLESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang