24

1.9K 95 36
                                    

HAPPY READING !!!

Enam minggu kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enam minggu kemudian..

Kebiasaan yang selalu Kanala lakukan setiap hari bercerita bersama Cici, kucing putihnya seperti halnya yang gadis itu lakukan saat ini. Mengadukan semua keluh kesah yang Kanala alami. Seolah memahami Kanala, Cici terlihat tenang di pangkuannya.

Keadaan yang tadinya tenang seketika berubah ketika Damian datang menggedor keras pintu kamar Kanala yang memang gadis itu kunci dari dalam.

Kanala memilih menulikan pendengarannya. Ia kembali mengusap-usap lembut bulu kucing putihnya. Namun, kegaduhan itu tak kunjung berhenti juga, membuat fokus Kanala terganggu. Kanala pun tau kakak gilanya itu tak mungkin menyerah begitu saja.

Dug! Dug! Dug! Dug!

"Kanala, Buka pintunya!" sekali lagi Damian berteriak keras. Ia terus mendesak.

"Berisik!" jengah Kanala.

Gadis itu hendak kembali masuk, namun Damian segera menahan tangannya.

"Sengaja?" tanya Damian.

"Apa?" Kanala yang tak paham balik bertanya sembari berusaha menarik tangannya.

"Lama buka pintunya. Berusaha menghindar lagi?" tuduh Damian.

"E-eggak, asal nuduh. T-tadi baru selesai dari kamar mandi," elak Kanala berbohong. Suaranya terdengar terbata.

"Benarkah?" Damian kembali memancing. Ia menyeringai, semakin menyudutkan tubuh adiknya.

Kanala menelan salivanya ragu. Bibirnya terbuka ingin menjawab, namun kembali menutup ketika Damian tiba-tiba membungkam bibirnya. Sebenarnya Kanala sudah menduga hal ini akan terjadi dan lagi-lagi Kanala terpaksa tak melawan. Yang hanya gadis itu lakukan hanya memejam sembari mengumpati dalam hati.

Damian memagutnya dalam. Mencecapinya menikmati.

Bunyi notifikasi ponselnya membuat Damian terpaksa menyudahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunyi notifikasi ponselnya membuat Damian terpaksa menyudahi. Tanpa melepas tubuh Kanala, Damian mengambil ponselnya dan membaca pesan-pesan yang baru terkirim. Sekilas sudut bibir Damian tertarik.

RUTHLESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang