Dark romance stories 2: Damian Felix Alexander & Lovania Viona Keyra.
Sebuah cerita yang mengisahkan tentang kehidupan Viona yang begitu memilukan, semenjak dirinya bertemu laki-laki berhati iblis.
Warning: Mengandung kata-kata kasar, unsur dewasa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ck, Ah susah." Nala berdecak keras saat borgol besi di tangannya tak kunjung terbuka. Rasanya Nala ingin menangis karena pergelangan tangannya sekarang terasa sakit akibat sejak tadi bergesekan dengan borgol besi itu.
"Butuh bantuan?"
Entah sejak kapan, kakak brengseknya sudah berdiri di dekatnya sekarang. Nala hanya meliriknya sinis.
"Apaan sih. Apa susahnya tinggal buka. Pakai segala ada syarat."
"Kalau kau tidak mau, tidak apa-apa." ucap Damian sembari memasukkan kunci borgol ke dalam sakunya kembali lalu bersedekah santai.
Nala berdecak lagi. "Apa syaratnya?"
"Syaratnya, berjanjilah untuk tidak memberitahu siapapun tentang kelakuanku selama ini."
Nala dapat melihat kedua sudut bibir kakaknya tertarik menyeringai. Tangan kanannya pun seketika mengepal.
"Tidak ada syarat yang lebih mudah?"
Damian menggeleng membuat Nala menghembuskan nafasnya kesal. Gadis itu lalu kembali menggerakkan tangannya, mencoba lepas dari ikatan borgol, namun tetap saja sulit terbuka. Dan malahan pergelangan tangannya justru semakin memar dan sakit.
Damian yang melihat adiknya hampir frustasi pun terkekeh senang. "Bagaimana?"
"Ck, iya-iya." jawab Nala dengan sangat tidak ikhlas.
"Iya apa?" tanya Damian lagi seraya menatap remeh adiknya.
"Iya janji."
"Good girl."
Cup
Nala langsung mendelik mendapat serangan kakaknya tepat di bibirnya. Damian pun hanya tersenyum mendengar dumalan adiknya.
"Mau kabur kemana?" cegah Damian cepat. Ia mencekal erat lengan Nala.
"Terserah aku mau kemana. Bukan urusanmu."
Damian jelas tidak suka mendengar nada ketus adiknya. Laki-laki itu langsung menarik lengan Nala kuat hingga tubuh gadis itu terlentang di kasur lalu Damian mengurungnya.
