Siapa Yang Benar?

81 17 14
                                    

Typo ✌

Happy reading

🌺💗🌺💗🌺

"Aku mau bertemu dengan Yoongi," ucap Jennie dihadapan Seokjin dengan perasaan tidak enak hati.

"Ng...gimana ya...," Seokjin bertingkah kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Aku yakin Yoongi pasti kembali kesini setelah kejadian yang tidak mengenakan tadi malam. Dan aku juga yakin bahwa kau pasti sudah tahu kejadian apa yang menimpanya semalam, iya kan?"

"Ng...tapi...masalahnya aku tidak tahu dimana Yoongi saat ini," bohong Seokjin.

"Kau pasti berbohong! Jelas-jelas didalam video klarifikasi Yoongi yang beredar hari ini, tempat yang ia gunakan untuk melakukan klarifikasi adalah dikafe ini, jadi mana mungkin kalau kau tidak tahu dimana Yoongi berada," ucap Jennie yakin.

"I-Iya sih...memang tadi pagi dia melakukan jumpa Pers dikafe ini, tapi sekarang aku tidak tahu dia dimana, karena setelah melakukan klarifikasi, Yoongi langsung pergi meninggalkan tempat ini."

"Tapi bukankah dia masih karyawanmu? Jadi mungkin saat ini dia sedang bekerja mengantarkan pesanan, iya kan?"

"Ng...i-iya sih, t-tapi aku sedang memberinya waktu untuk berlibur agar dia menenangkan diri dulu dari segala masalah yang terjadi," bohong Seokjin lagi, karena ia telah berjanji pada Yoongi untuk tak memberitahukan keberadaannya pada siapapun termasuk pada Jennie.

Jennie menarik napas lelah, ia merasa jika saat ini Seokjin sedang berbohong.

"Seokjin-ssi, kalau begitu aku akan tetap disini menunggu dia datang kemari lagi."

"Ha??...eh, jangan! Jangan ditunggu, dia mungkin tidak akan kembali kemari lagi dalam waktu dekat."

"Kenapa?"

"Ya, kan tadi aku sudah bilang kalau dia sedang ku liburkan dari pekerjaannya."

"Hh..., kau itu tidak pandai berbohong, Seokjin-ssi! Lihat saja pelipismu itu berkeringat saat berbicara denganku, padahal AC diruangan ini cukup dingin."

Seokjin yang tersadar, langsung menyeka keningnya yang berkeringat menggunakan tissue yang tersedia dimeja. "Aku orangnya emang gampangan berkeringat kok!"

"Masa sih? Beberapa waktu lalu saat kita berbincang di kafe ini, kau tidak tampak berkeringat seperti ini. Ck! Sudahlah, berhentilah berbohong padaku, Seokjin-ssi!" desak Jennie kesal.

Seokjin menelan ludahnya kasar. "Memangnya untuk apa sih kau mencari Yoongi segala? Bukankah kau sudah tak mempercayainya?"

"Aku ingin berterimakasih padanya atas apa yang telah ia lakukan tadi pagi. Video klarifikasinya membuat nilai saham perusahaan Appaku menjadi stabil kembali. Dan bukan hanya itu, sekarang para netizen juga sudah tidak lagi memberikan komentar yang jahat padaku."

"Ya...kurasa kau bisa mengucapkan terimakasihmu melalui pesan," saran Seokjin.

"Tidak bisa seperti itu, akan lebih baik jika aku bertemu dengannya dulu dan mengatakannya secara langsung."

"Tapi...bagaimana jika Yoongi sudah tak ingin bertemu denganmu lagi?"

"Yoongi bilang begitu?" Jennie panik.

"B-Bukan, itu hanya perkiraan ku saja kok!" Seokjin buru-buru menyanggah, meskipun sebenarnya itu adalah kenyataan.

"Ohh...kupikir dia bicara seperti itu," Jennie mendesah lega.

"Seandainya seperti itu, apa yang ingin kau lakukan?" tanya Seokjin.

"Ng...aku...juga bingung. Tapi...mungkin itu karena dia marah padaku yang telah menjebaknya semalam untuk membuatnya bertemu dengan Nona Seohyeon."

Diam-diam Suka Kamu (Yoonnie) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang