Pengakuan

88 19 39
                                    

Typo✌

Happy reading

💗🌺💗🌺💗

"Kalau pacarmu ingin bertemu dengan suamiku, maka datanglah saja nanti malam. Karena aku tak mungkin mengatakan pada Jimin bahwa Min Yoongi ingin menemuinya, bisa-bisa nanti dia memarahiku dan akan pergi dari rumah untuk menghindar," ucap Rose ditelepon. Saat ini Jennie memang sedang menghubunginya.

"Oke, aku mengerti. Kalau begitu nanti malam aku dan pacarku akan kerumahmu."

"Eum, baiklah. Sampai bertemu nanti malam."

Setelah panggilan ditutup, Jennie menyampaikan hal itu pada Yoongi. Dan sesuai kesepakatan, malam harinya mereka berdua pun berkunjung ke rumah Rose, tanpa sepengetahuan Jimin terlebih dulu.

***

Rose membukakan pintu untuk Jennie dan Yoongi, lalu mempersilahkan mereka masuk. Jennie pun memperkenalkan Yoongi pada Rose.

Jimin yang sedang berada dikamar mandi belum mengetahui kedatangan mereka.

"Dimana suamimu?" tanya Jennie setengah berbisik.

"Dia sedang mandi, mungkin sebentar lagi selesai," jawab Rose.

Mereka bertiga menunggu Jimin dengan harap-harap cemas. Sambil menunggu suaminya, Rose pun menyuguhkan minuman dan sedikit kue untuk Jennie dan Yoongi.

"Silahkan!" ucap Rose.

"Terimakasih," jawab Jennie dan Yoongi bersamaan, lalu mencicipi suguhan yang telah disediakan.

Tak lama kemudian...

"Chagi, siapa yang datang? Sepertinya tadi aku mendengar suara bel__," ucapan Jimin terhenti dan matanya terbelalak kaget kala dirinya melihat Yoongi dan Jennie kini telah berada diruang tamu bersama istrinya.

Namun Yoongi pun tak kalah kaget, karena ternyata suami dari Rose adalah orang yang bertemu dengannya di minimarket tadi siang.
"Kau??" Yoongi mengernyitkan keningnya heran.

"Ng...Min Yoongi-ssi, ada apa kemari? Kau tahu darimana kalau aku tinggal disini?" Jimin berusaha menenangkan dirinya dan berbuat seolah olah dia tak melakukan suatu kesalahan apapun.

"Dari pacarku Jennie," jawab Yoongi yang wajahnya kini berubah kesal.

"O-Oh, jadi kalian pacaran ya? Wah, tak kusangka kau pacaran dengan temannya istriku. Baguslah kalau begitu, kita jadi bisa saling bertemu kan?" Jimin tertawa kikuk. Ia mendudukan dirinya disamping Rose dengan sedikit mendelik kesal kearah istrinya itu.

Rose yang mengerti bahwa saat ini Jimin pasti sedang marah dengannya, hanya bisa diam dan pasrah.

"Boleh aku bicara denganmu empat mata diluar?" tanya Yoongi tiba-tiba.

"Ng...u-untuk apa ya? Kenapa tidak bicara disini saja?" perasaan Jimin mulai tidak enak melihat sorot tajam mata Yoongi terhadapnya.

"Karena ini urusan laki-laki, jadi aku ingin bicara berdua denganmu diluar!" ucap Yoongi lagi.

Jimin tampak tak berkutik, tak ada pilihan lain baginya selain menuruti permintaan Yoongi. Akhirnya kedua namja itu pun berlalu keluar.

Didepan rumah...

"BUGH!!" satu bogeman mentah dari Yoongi mendarat dirahang Jimin dengan tiba-tiba.

"YAAAKKK!! APA YANG KAU LAKUKAN??" teriak Jimin terkejut sambil memegangi rahangnya yang sakit.

"Kau memang pantas mendapatkannya, brengsek!" umpat Yoongi kesal.

"Maksudmu apa, hah?" Jimin masih tak terima.

Diam-diam Suka Kamu (Yoonnie) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang