Bab 20

641 43 0
                                    

Hallo kaum permen 🍬

Kembali lagi dengan si Queen Permen kita Azila Syakila Dahibu!

Jika kalian berkenenan dan tidak keberatan, yuk bantu cerita ini agar dikenali banyak orang.

Tandai jika ada Typo 🤞

Happy reading 🙌

°°°





Baju rapih, cek. Wajah cantik, cek. Tas mahal, cek. Bingkisan murah, cek.

Apalagi yang kurang? sudah pas kah untuk bertemu calon mommy? sepertinya sudah, terkecuali dengan bingkisan yang hanya di kantongi dengan kantong kresek putih transparan.

"Mengganggu banget ini! Ganti kek! Pake tote bag! Murahan banget keliatannya!" ucap Selesa dengan aksen yang lancar jaya khas miliknya.

"Ck, yaudah bawain sana," titah Azila yang kini sedang asik membalas chat bucin nya.

Selesa dengan malas beranjak dari duduknya, Abi menyodorkan sebuah kartu nama kepada Azila.

"Nih, kalau nanti lo ditanya. Bungkam dengan ini," Azila tersenyum lalu mengangguk dengan antusias.

Yak! Misi pdkt dengan mommy baru akan dimulai pada hari ini, jam ini, menit ini, serta detik ini.

"Sip lah, lancar jaya kalau kaya gini," ucap Azila dengan kekehannya.

Selesa kembali dengan tote bag yang berisi bingkisan untuk calon mommy, lalu menyerahkan nya kepada Azila.

"Semangat Zil!" ucap Ayla.

"Ingat. Bertingkah normal," ucap Joshua.

"Lo kira selama ini tingkah gue gak normal! Hah!" sewot Azila.

"Ya, kalau lo pengen tau sih. Iya, hehehe," Azila meliriknya sinis lalu berjalan memasuki mobilnya.

"Fighting!" ucap Azila sambil mengangkat kepalan tangannya.

"Fighting!" ucap mereka serentak sambil mengangkat kepalan tangannya seperti Azila.

Azila tersenyum lalu menutup pintu mobilnya, "My mommy, i'm coming!"


°°°


Mobil Tesla miliknya kini berhenti di depan lobby kantor, Hari sabtu ini. Kantor Arsen biasanya buka sampai siang, mereka akan bekerja setengah hari. Itu pun tidak semuanya, karena jika memang semua tugasnya telah beres, karyawan akan libur di hari sabtu.

Azila keluar dari mobil dengan gaya anguhnya, dengan sengaja, rambut yang tergerai indah itu di ayunannya lalu dengan gaya slow motion memakai kacamata hitamnya. Bergaya! Kaki jenjang dengan balutan celana bahan berwarna coklat susu itu berjalan dengan penuh percaya diri.

Azila berhenti di depan resepsionis lalu memperlihatkan kartu yang diberikan Abi kepadanya, setelah diberikan akses masuk tanpa kartu karyawan, Azila segera melangkahkan kakinya memasuki lift , lalu memencet tombol dua puluh delapan.

Ting.

Lift berhenti di lantai dua puluh delapan, dengan segera. Kaki jenjangnya melangkah dengan santai. Hentakan sepatu itu terdengar di setiap lorong hingga beberapa karyawan yang sedang bekerja memperhatikannya yang berjalan layaknya nyonya besar.

tok tok tok...

Azila mengetuk meja sekretaris yang berada tepat di depan pintu ruangan Arsen, sekretaris itu pun mendongakkan wajahnya lalu berdiri dengan senyum manisnya.

Sweet Like Candy (On Going Lagi Ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang