Hai semuanya!!!Akhirnya bisa update hahaha, kangen banget sama pembaca setia, siapa aja nih yang nunggu, atau nggak ada yang nunggu?
Sedih banget kalau gak ada, tapi. Tak apa deh, author ngerti kok kalian yang nunggu lama dan bosen🧚
Ini belum di review typonya ya, jadi. Tandai kalau ada typo.
°°°
Suara musik clasic terdengar indah dan lembut, dekorasi yang serba putih yang cantik serta pancaran kebahagiaan terlihat sangat jelas di wajah kedua mempelai wanita dan laki-laki itu.
Gaun putih yang melekat pas dengan aksesoris bak ratu sang kerajaan, serta jas putih dengan sedikit warna hitam yang menempel di mempelai pria itu terlihat gagah seperti raja.
Ucapan selamat yang tiada hentinya serta senyum yang tiada surut, tak terlepas dari pandangan Azila.
"Kamu bahagia?" tanya Arsen yang sedari tadi duduk di samping Azila.
Azila mengangguk tanpa melirik Arsen, "Tentu saja, ini adalah mimpi saya. Melihat papa bersanding kembali dengan wanita yang mencintainya."
Azila tersenyum manis saat papanya meliriknya sekilas, "10 tahun bermimpi, dan akhirnya mimpi itu menjadi kenyataan. Siapa yang gak bahagia?"
"Kamu pernah bermimpi menikah denganku?" tanya Arsen penasaran.
Azila menoleh kepada Arsen, lalu menelitinya dari atas sampai bawah, "Aku rasa, belum. Dan itu berarti, hubungan kita belum seserius itu."
"Kenapa? kenapa kamu berfikir begitu?" tanya Arsen.
"Hm, bisa dibilang. Saya bisa melihat masa depan lewat mimpi, tapi. Kadang itu menjadi kenyataan atau memang hanya sekedar mimpi yang tak akan menjadi nyata," ucap Azila sambil menatap lekat kedua mata Arsen.
Mata yang tajam itu adalah mata yang Azila suka, mata yang seperti di deskripsikan oleh bundanya, bagaimana jodoh dia nanti.
"Azila jadi kangen bunda," ucapnya dalam batin.
°°°
"Ikut saya yuk," ajak Arsen sambil menarik tangan Azila yang sedang terdiam menatap mommy barunya.
"Kemana?" tanya Azila sambil berjalan mengikuti Arsen dibelakangnya.
"Kesuatu tempat," jawab Arsen sambil membukakan pintu mobil agar Azila bisa masuk.
"Tapi acaranya?" Azila terdiam mengingat acara pernikahan orang tuanya belum selesai.
Arsen tersenyum tipis lalu mendorong dengan pelan bahu Azila agar segera masuk kedalam mobil, tak lupa segera menutup pintu mobil, Arsen menunduk melihat Azila di balik kaca mobil yang dibuka setengahnya.
"Tenang aja, saya sudah ijin dengan papa dan mommy mu," ucap Arsen.
Lampu lampu malam di kota terlihat cantik di pandang, terlihat orang orang yang berjalan jalan menikmati malam dengan kekasih, teman, ataupun keluarga.
"Kita mau kemana?" tanya Azila sambil memiringkan badannya menghadap Arsen.
"Ke tempat yang tinggi, dan indah," jawab Arsen.
"Hotel?" tanya Azila penasaran saat mobil yang dikemudikan Arsen berhenti di sebuah hotel yang mewah.
"Yup, ayo turun baby," ucap Arsen sambil membukakan pintu untuk Azila.
Mereka berdua berjalan menuju loby hotel, berbeda dari hotel yang lain. Di hotel ini terlihat sebuah Aquarium besar yang melingkar di sepanjang lorong loby, terlihat cantik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Like Candy (On Going Lagi Ya)
Fiksi Remaja"Kalau kamu suka yang manis manis, kenapa gak mau saya bucinin? bucin saya manis loh." Plop. Permen yang di emut olehnya keluar dengan kasar, "Mohon maaf pak, jika dibandingkan dengan permen saya yang harganya satu juta dolar alias gopean. Permen sa...