Bab 21

599 43 0
                                    

Sore semuanya!!

Kaum permen 🍬, bertemu lagi dengan Candy Obsession.

Bagaimana keadaan hari ini?
Semoga sehat dan happy kiyowo terus.

Tandai jika ada typo 👍
Happy reading 💅

°°°

Suara musik mengalun indah di sebuah restoran yang mewah, wangi khas makanan berseliweran di setiap sudut ruangan. Di kanan dan kiri ada beberapa orang yang berkumpul bersama keluarga, teman, pasangan, klien, ataupun duduk sendirian tanpa pendamping. Di dalam ruangan terlihat hangat dengan interior yang pas dipakai untuk apapun, baik itu, reuni, kencan, ataupun melamar.

Azila duduk sambil celingukan mencari orang yang dinanti nantinya, tak lupa Arsen yang sedari tadi duduk di sampingnya. Jantungnya berdetak kencang dengan kedua telapak tangannya yang mengeluarkan keringat dingin, bukan karena menahan ingin ke kamar mandi, tapi karena gugup dan takut jika rencananya akan gagal dan dia tidak bisa mendapatkan mommy nya itu.

"Mereka di mana pak?" tanya Azila pada Arsen.

Arsen yang sedari tadi duduk dengan tenang sambil memainkan handphonenya pun melirik Azila sekilas, "Benatar lagi mereka sampai."

"Bapak yakin rencana ini akan berhasil?" tanya Azila sambil menatap Arsen dengan tatapan menyelidik.

"Yaaa, jika tidak berhasil. Gunakan rencana B," ucap Arsen dengan santainya.

"Itu mereka," ucap Arsen lalu berdiri diikuti Azila yang juga berdiri menghadap wanita paruh baya yang duduk di kursi roda dengan seorang lelaki yang masih remaja.

"Ah, selamat siang bu. Bagaimana kabar ibu?" tanya Arsen sambil menyalami tangan wanita paruh baya itu yang diikuti Azila.

"Baik nak Arsen, nak Arsen sendiri bagaimana? lancar pekerjaannya?" tanyanya.

"Iya bu lancar, tapi kadang juga ada masalah masalah kecil," ucap Arsen dengan ramahnya.

Wanita paruh baya itu tersenyum manis, "Masalah memang selalu ada nak Arsen, hadapi saja dengan tenang."

"Iya bu, ayo duduk Gema," ucap Arsen.

Gema mengangguk lalu duduk di samping ibunya yang duduk di kursi roda, Azila duduk dengan menggigit bibir bawahnya, gugup ey  duduk depan calon nenek.

"Sebelumnya, Arsen minta maaf karena buat pertemuan mendadak begini," ucap Arsen, wanita itu tersenyum lembut.

"Tidak apa apa nak Arsen, nah siapa gadis cantik di sebelahmu?" tanyanya.

Azila memandang Arsen yang mengangguk kecil, "Saya Azila bu.'

"Calon saya bu," tambah Arsen yang dihadiahi cubitan kecil di pahanya oleh Azila.

"Oalah, udah punya calon nak Arsen. Kapan mau disegerakannya?" tanya Ibu itu.

"Doakan saja bu, calon saya belum jinak. Mau saya jinakkan dulu," ucap Arsen lalu tertawa kecil, ibu itu terkekeh pelan.

"Di segerakan ya, gak usah nunggu jinak. Justru kalau sudah sah, gampang buat menjinakkannya," ucapnya dengan bercanda, Arsen tertawa sementara Azila menatapnya kesal.

Seorang pelayan berdiri di samping meja mereka dengan berbagai menu hidangan yang menggiurkan, "Ayo bu, gema. Dimakan dulu, belum makan siang kan?"

"Ah iya, terima kasih nak Arsen," ucapnya.

Kini suasana hening, mereka berempat fokus dengan hidangannya masing masing. Azila makan dengan pelan, dia sih inginnya segera memakan hidangan itu dengan cepat. Tapi, jaga image dong depan calon nenek nya.

Sweet Like Candy (On Going Lagi Ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang