Bab 19

611 37 0
                                    

Selamat sore!

Sore! Sore! Sore!

Hari ini, author update lagi. Baik kan?

Tandai jika ada typo 👍
(Terbuka lebar, selebar pintu rezeki kalian untuk kritik dan saran)

Happy reading 💅

°°°






Brak.

Pintu kelas didorong dengan paksa, untung saja hari ini di pelajaran setelah istirahat kedua, mereka jam kosong sampai pulang.

"Nyantai dong!" ucap Joshua sinis.

Azila berjalan menuju bangkunya tanpa menghiraukan ucapan Joshua, nafasnya tersengal-sengal dengan wajah yang kucel dan rambut yang sudah tak serapi tadi.

"Air dong air," ucap Azila sambil merebut air minum Abi.

"Buset, baru aja mau gue minum Zil," ucap Abi naas melihat air minum yang baru saja dibelinya itu habis tak tersisa.

"Kenapa lagi dah lo?" tanya Airin bingung, bingung mulu emang dia sama si Azila.

Azila mengelap mulutnya dengan lengan lalu merebahkan kepalanya penat, "Gila, mau di perkaos gue!"

"Dih. Yang bener aja, siapa yang mau? emang ada?" tanya Airin dengan sarkasnya.

"Terlalu jujur itu gak baik Rin, eh tapi iya. Siapa yang mau?" Airin memutar bola matanya malas mendengar ucapan Joshua.

"Ih lihat tuh, leher lo ada yang merah merah Zil. Sumpah! Nakal banget lo!" pekik Joshua sambil menutup mulutnya dramatis seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Sret.

Airin dengan cepat membawa kepala Azila mendekat, lalu menyingkirkan rambut Azila yang menutupi leher, "Bagus juga Zil, kurang merah itu. Siapa yang bikin Zil?"

"Buset, kok dukung?" tanya Ayla tak menyangka.

"Ye, si Airin kan udah biasa. Sama my baby honey darling sweetie Agas," ucap Joshua.

"Alay banget lo setan!" Airin berbicara sambil mendorong kening Joshua.

"Pak kepsek?" tanya Abi pada Azila.

"Kok tau?" tanya Azila sambil menatap Abi dengan mata menyipit.

"Kan lo keluar tadi sama dia," ucap Abi.

"Eh iya juga hehe," Joshua dengan gemas meraup wajah Azila.

"Tolol emang ni anak."

"Gue keluar dulu," ucap Abi lalu berjalan keluar kelas.

"Kenapa dah tu anak, demen banget keluar masuk kelas," ucap Airin sambil memperhatikan Abi.

"Terserah dia lah, yang punya kaki kan dia. Gak ganggu lo juga, ribet amat," sewot Joshua.

"Sewot mulu lo sama gue! gue adu domba sama emak lo tau rasa," ancam Airin.

"Dih Cepu. Gue adu domba lo sama bunda, nangis lo," balik Joshua.

"Terus aja terus. Cape gue, pengen makan permen jadinya," ucap Azila sambil membuka bungkus permen gagangnya.

"Permen mulu, lain kali gue kasih Lo permen pare biar tau rasa," ucap Joshua.

"Pahit kan?"

"Hah?" Joshua tak mengerti dengan ucapan Azila.

"Kata lo biar tau rasa, ya pahit. Salah?" Azila berucap dengan polosnya.

Tak.

"Udah diem lo, makan aja tuh permen sampe kenyang," ucap Joshua setelah menjitak kepala Azila. Azila cemberut lalu menyembunyikan kepalanya di lipatan tangannya.

Sweet Like Candy (On Going Lagi Ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang