Bab 28

1K 42 19
                                    

Hai guys, aku kembaliii trilili 🧚

Selamat hari Senin, semangat untuk mengawali harinya Kembali guys.

Author permen up lagi nih hoho.
Jangan lupa vote dan comennya ya kawan kawanku semuanya.

°°°



Mata cantik itu terlihat mengedarkan pandangannya, sampai satu titik pemandangan yang membuatnya terpaku. Wajah tampan serta seksi itu terlihat menggiurkan di mata para wanita.

Tangan mungil itu terulur, mengusap rahang tegas lelaki itu. Keras dan berotot.

"Morning," ucap Arsen sambil membuka matanya menatap Azila yang kini menatapnya juga dengan lembut.

"Ini udah siang," ucap Azila dengan polosnya.

Arsen tertawa pelan, tangan kekar itu terulur mengelus kepala Azila pelan, "Lucu banget Hm?"

"Karena aku Azila, kalau bukan Azila. Gak akan imut dan lucu seperti sekarang," ucap Azila.

Arsen tersenyum gemas lalu memeluk kembali Azila dengan erat.

Kruyuk.

Secara serempak, Azila serta Arsen melihat ke arah perut Azila. Azila meringis lalu tertawa pelan, "Aku lapar."

"Bayi kita kelaparan, ulululu," ucap Arsen yang dengan lancangnya mengelus perut Azila.

Plak.

Arsen meringis saat tangannya di pukul Azila, "Ish, siapa juga yang punya bayi!"

"Ya menghayal dulu aja dear," ucap Arsen sambil mengelus rambut Azila, rasanya, dia suka sekali memanjakan kekasihnya ini.

"Terserah, udah ah. Lapar nih, pengen makan," rengek Azila.

"Ulululu, c'mon baby, kamu mau makan apa?" tanya Arsen sambil bangun dari tidurannya.

"Eum, sup bening sama ayam goreng, terus pakai sambal terasi. Heum, kayaknya enak," ucap Azila sambil membayangkan rasanya di mulutnya.

"Sambal terasi?" tanya Arsen memastikan.

Azila mengangguk, "Iya, kenapa?"

"Bukankah itu bau sayang? Kamu doyan makan kayak gitu?" tanya Arsen.

"Gak bau kok, enak tau. Pokoknya harus ada sambal itu," ucap Azila kekeh.

Arsen menghela nafasnya, "Heum, oke oke."

"Ayok turun ke bawah," ucap Arsen sambil membantu Azila bangun.

"Mau gendong, aku males jalan," ucap Azila sambil merentangkan tangannya.

Arsen tersenyum tipis lalu menggendong Azila di belakang punggungnya, "Baby pemalas."

"Pemalas pemalas gini, kamu juga suka," ucap Azila sambil merebahkan kepalanya di bahu Arsen.

"Iya, apalagi kalau kamu manja terus sama aku," ucap Arsen membenarkan.

°°°

Arsen menutup hidungnya dengan masker, matanya menatap dengan ngeri pada Azila yang dengan anteng memakan ayam gorengnya yang terlebih dahulu di colekkan ke sambal terasi.

Rasa lapar yang sedari tadi di rasakan Arsen melebur entah kemana, "baunya seperti ketek manusia penuh dosa, huue!" batin Arsen menjerit.

"Kamu yakin itu enak sayang? dari baunya saja tampak sangat meragukan," ucap Arsen dengan terheran-heran.

Azila mengangguk antusias, "tentu saja enak! aku selalu makan sambal ini kalau makan di warung Sunda. Enak tau, enaknya nagih."

"Baunya saja sudah tidak enak, apalagi rasanya," ucap Arsen.

Sweet Like Candy (On Going Lagi Ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang