Bab 12

822 53 2
                                    

Hai, candy Obsession balik lagi nih.
Ada yang masih tetap di sini?

Jika ada typo tandai ya.

Happy reading 💅

°°°

Hari ini adalah hari terakhir Azila bekerja sebagai pesuruh a.k.a babu Arsen. Tapi, karena Arsen masih dinas yang ke hari empat nya. Jadi sebagai gantinya, Azila harus membersihkan kamar Arsen beserta rumahnya yang kira kira sudah dua hari tidak ada yang membersihkan rumah Arsen.

"Aneh banget dah, orang kaya kok gak punya art," gumam Azila sambil mengelap lemari kaca serta barang barang lainnya yang berada di ruang tamu rumah Arsen.

"Eh, lagi ngapain neng?" tanya seorang wanita paruh baya yang baru saja datang sambil membawa barang belanjaan.

"Loh, bibi siapa?" bukannya menjawab, Azila justru kembali bertanya.

"Saya tukang masak di sini neng, eneng sendiri?" tanya nya.

Azila mengangguk lalu menyimpan kemocengnya di tempat cleaning service, "Ah, saya muridnya pak Arsen bi."

"Ouh, tapi kenapa bersih bersih neng? lagian, tuannya gak ada neng. Lagi dinas," ucapnya, panggil saja bi Uti.

"Saya tau itu mah bi, saya disuruh sama pak Arsen beres beres rumah sama kamarnya," ucap Azila.

"Ngobrol di dapur aja yuk neng, sekalian bawa ini lagi ke gudang. Udah beres beresnya kan neng?" Azila mengangguk lalu mendorong tempat cleaning service menuju gudang yang berada di samping dapur.

"Ngomong ngomong bi, saya waktu itu kesini. Tapi kok gak ada bibi?" tanya Azila sambil duduk di meja makan yang berdekatan dengan kitchen bar.

"Saya kesini cuman seminggu dua kali neng. Biasanya tuan memanggil saya kalau isi kulkas habis sama masak kalau ada tamu. Kalau buat satpam sama bodyguard, saya masak di rumah saya," jelas bi Uti sambil memasukkan beberapa bahan masakan.

"Ouh, tapi bi. Masak rumah gede gak ada art nya sih bi? terus yang beres beres di rumah ini siapa?" tanya Azila.

"Tuan emang gak mau punya art neng, dan yang beres beres rumah tuan sendiri," Azila mengerutkan dahinya bingung, "Alasannya?"

"Tuan gak suka ada sembarang orang yang masuk ke rumahnya, pegang barang barangnya. Apalagi masuk ke kamarnya," jelas bi Uti sambil membasuh daging ayam yang tadi di belinya.

"Aaa, tapi bi. Waktu itu saya ke kamarnya loh," ucap Azila dengan bangganya, seketika bi Uti langsung melihat ke arah Azila.

"Jangan bohong neng, kata Tuan," jeda bi Uti sambil mengambil pisau daging, "Kalau ada yang masuk kamarnya, keluarnya gak bakalan selamat neng."

Azila tertawa sambil terpikal pikal, "Ah, mana ada ih bi. Lihat, ini saya selamat kok. Emang ada apa sih di kamarnya, waktu itu saya kesana gak ada apa apa kok."

ctak.

Kompor menyala dengan api biru yang terlihat indah tapi jika di dekati tak akan seindah yang kita kira, "Coba nanti neng tanya sama tuan."

"Heum, masih lama bi. Saya udah kepo nih," Azila menyimpan kedua kepalanya di lipatan tangannya dengan lesu.

"Mending neng istirahat dulu di kamar tamu, pasti cape kan neng, beres beres rumah segede ini," ucap bi Uti dengan kedua tangannya yang masih sibuk dengan alat dapurnya.

"Enggak ah, mending saya pulang," ucap Azila sambil bangkit dari duduknya, tapi dengan cepat bi Uti menahan kedua bahu Azila.

"Eh jangan dulu pulang neng," ucapnya.

Sweet Like Candy (On Going Lagi Ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang