P

217 38 6
                                    

"Aku akan menyanggupi semua kondisi yang kau inginkan, lagi pula kau calon istriku" Jawab Timy.

"You sure? Biasanya hal itu pride banget buat laki-laki. And you give up the thing just for me?" Tanya Irene memastikan.

"Punya anak atau tidak, bisa punya keturunan lagi atau tidak, semua ku serahkan padamu, Irene. I do love you and life with your law. Apapun keinginanmu, vasektomi sekalipun"

"Baiklah, hubungi Jericho. Agar ia bisa berbicara pada agensiku dan media, sekaligus mencari wedding organizer untuk acara pernikahan kita. Kau tahu ibuku tidak akan banyak membantu. Dan aku tetap tidak ingin tampil di publik setelah acara pernikahan kita nanti"

"Aku akan segera menghubunginya" Timy segera membuka ponselnya tapi Irene kembali menginterupsi.

"Ah, satu lagi. Aku tidak ingin bayiku dipegang oleh nanny. Jadi kita harus merawat bersama dan Richo juga harus membantu, ku lihat ia cakap merawat bayi"

"Ia pasti senang membantu kita merawat twins, sayang. Aku juga akan proaktif terhadap bayi kita"

"Tentu dan harus. Kau tahu apalagi jika aku hamil adik si kembar, maka aku tidak bisa banyak membantu, kau dan Richo harus menjaga twins dengan baik"

"Aku pastikan hal itu. Lalu, bagaimana dengan gaun impian? Apa kau memiliki request?"

"Tidak, aku cukup percaya diri aku akan tetap cantik memakai gaun apapun, hamil ataupun tidak. Jadi minta wedding organizer yang cakap, mulai dari gedung, gaun, undangan, hidangan, semua mereka yang mengaturnya dan harus sempurna"

"Baik sayangku, ibu dari anak-anakku. Ku pastikan kau tidak menyesal menikah denganku, kau akan bahagia selalu"

"Pastikan ucapanmu bukan sekadar ucapan, Timy. Jika taku lagi kurasa demikian, aku bisa saja meninggalkanmu dan kembali seperti Irene yang dulu" Timy mengangguk menyanggupi.

Sampailah pada saat yang berbahagia, Irene dengan gaun putih yang menjuntai indah didampingi oleh ibunya untuk berjalan menuju altar, tentu karena ayahnya sudah tidak berada bersama mereka lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampailah pada saat yang berbahagia, Irene dengan gaun putih yang menjuntai indah didampingi oleh ibunya untuk berjalan menuju altar, tentu karena ayahnya sudah tidak berada bersama mereka lagi.

Timy menyambut tangan Irene dengan senyum penuh, diliputi tuxedo hitam dan dasi kupu-kupu yang membuat wajahnya terlihat manis sekaligus tampan.

Acara hari ini mengusung tema garden dan disiarkan secara langsung pada siaran TV nasional, tentu Irene mendapatkan sponsorship dan Timy yang mendanai pernikahan akbar ini tanpa menerima uang Irene. Karena begitu inginnya.

Sementara twins bersama Richo di dalam kamar hotel tempat resepsi mereka diadakan. Richo menyaksikan paman dan bibinya mengikat janji dari atas kamar yang menghadap garden sambil membuka siaran televisi yang menunjukkan kedua pasang manusia yang saling mencintai.

"Kalian lihat itu, twins. Ayah dan ibu kalian memiliki paras yang sungguh di atas rata-rata. Maka dari itu kalian bisa secantik ini" kedua bayi itu hanya memberikan tatapan bingung pada Richo sambil meminum susu mereka yang Richo berikan.

A Perfect LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang