AB

138 24 0
                                    

Keduanya kini tengah menyantap makan malam bersama. Timy tahu dari gelagat istrinya, kalau Irene sangat kelaparan seharian mengurusi 3 bayi mereka dan berakhir ketiduran bersama 2 di antaranya, yaitu si kembar cantik.

"Kenapa memerhatikanku seperti itu?" Tanya Irene.

"Kau yakin tidak mau pakai bantuan pengasuh, sayang? Atau setidaknya yang bisa membersihkan rumah, membantu sedikit pekerjaanmu? Aku tidak menikahimu untuk membuatmu hidup susah" ujar Timy terdengar sangat menyesal.

Tapi Irene malah tersenyum dan menangkup wajah Timy lalu mengecup pipi sang suami sekilas.

"Kata siapa aku hidup susah setelah menikah denganmu? Aku bahagia menghabiskan waktu seharian dengan anak-anak" jujur Irene.

"Aku tahu kau bahagia, sayang. Tapi kantung matamu juga tidak bisa bohong" Timy mengingatkan Irene pada tampilan wajahnya.

"Katakan aku tidak cantik lagi, apa kau tidak menyukaiku lagi jika hal itu terjadi?" Tanya Irene.

"Tentu tidak. Kau tahu aku tidak mungkin begitu. Aku hanya ingin membantumu, itu saja. Maaf kalau kau tidak suka ideku" jujur Timy.

Irene jadi sedikit merasa bersalah, apakah ia terlalu keras pada Timy?

"Aku hanya tidak suka orang asing mengurus anak-anak, kau tahu itu dengan baik. Lagi pula, jika hanya membereskan rumah, aku masih sanggup. Katakanlah sebentar lagi anak-anak akan semakin banyak tingkah dan aku keteteran. Apa kau juga yakin akan ada pekerja yang sesuai kriteria? Tidak mungkin memperkerjakan manusia biasa, kau tahu maksudku" Timy juga paham betul akan hal itu.

"Jika ada dari kaum kita yang bisa dipercaya, kau mau?" Irene tampak berfikir dan menghela nafas sejenak.

"Hanya untuk membantu pekerjaanku rumah, kan? Mungkin menjaga anak-anak tapi tidak untuk menyentuh mereka" Timy mengangguk menyanggupi.

"Tentu, ketika kau bersama kembar biarkan ia membantu mengawasi Ieros, begitu juga sebaliknya. Jika kau sedang bersama ketiganya, ia bisa membantu membereskan rumah dan seisinya. Setuju ya? Biar ku minta Richo untuk mencari pekerja bagi kita" akhirnya Irene mengangguk pasrah pada keinginan Timy untuk membantunya.

Ternyata tidak butuh waktu lama, Richo berhasil menemukan pekerja bagi Irene dalam waktu tidak sampai 24 jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata tidak butuh waktu lama, Richo berhasil menemukan pekerja bagi Irene dalam waktu tidak sampai 24 jam.

"Aku diminta Timy untuk langsung menghubungimu. Aku sudah memberikan profilnya pada Timy dan juga barusan mengirimkannya padamu via WA. Bagaimana menurutmu, Rene? Apa kau suka dengan penampilannya?" Irene membuka WA nya untuk melihat profile orang yang akan berada di rumahnya sehari-hari.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Perfect LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang