Akhirnya mereka hanya berjalan dekat dari rumah saja sampai tangis Irene berhenti lalu mereka pulang.
"Untuk pernyataanmu yang tadi. Aku jauh lebih menyayangi dan mencintaimu, Irene. Ibu dari anak-anakku" ucap Timy begitu mereka sampai di tempat tinggal sementara mereka.
"Aku mandi dulu" ya, entah berapa kali Irene mandi sehari, ia selalu mandi setelah berkeringat, dan semenjak hamil, ia semakin sering berkeringat karena kepanasan.
"Jangan pakai air dingin sayang, pastikan kau mandi dengan air hangat walau kau kepanasan" Irene melambaikan tangannya tanpa menoleh pada sang suami.
Sejujurnya Irene sudah bosan dengar wejangan dari suaminya, Irene memang suka mandi air hangat saat kehamilan pertamanya, ia hafal betul suhu hangat yang tidak sampai 38° adalah yang terbaik, tapi air dingin juga tidak buruk kan? Ia sungguh gerah di kehamilan keduanya.
"Aku akan mandi air dingin dan membuka air panas saat sebelum keluar" tentu, agar Timy tidak tahu kalau ia mandi air dingin.
Sejujurnya Timy tahu, Irene tidak menggunakan air hangat saat mandi tadi, tubuh Irene bahkan dingin sekali, handuknya, rambut basahnya. Tapi berhubung mood Irene sedang berantakan Timy tidak mau menambah pertengkaran, ia memilih mandi dengan cepat dan kembali ke sisi Irene untuk mengeringkan rambut istrinya itu.
"Kau masih marah?" Tanya Timy perlahan.
"Jangan khawatirkan aku, kau sendiri tahu di kehamilan kedua ini mood ku cepat sekali berubah, nanti aku akan baik sendiri" ucap Irene menatap Timy dari cermin meja riasnya.
"Bagaimana kalau makan es krim sambil menonton kartun?" Ah, kebiasaan baru Irene juga mengemil malam-malam sambil nonton kartun.
"Tidak perlu" bahkan Irene menghentikan tangan Timy yang tengah mengeringkan rambutnya.
"Tapi rambutmu belum kering, sayang?" Ah, Timy tidak suka Irene yang seperti ini.
"Aku ingin tidur, nanti juga kering sendiri" Irene sudah menghantarkan wajahnya pada bantal tempat tidur mereka.
Timy sudah tidak bisa berkata dan hanya bisa tidur di sebelah Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Liar
FanfictionThere is no different, when lie or the truth come out.