Z

124 26 8
                                    

Irene masih harus menginap beberapa hari sampai setidaknya badannya tidak terasa kaku lagi, ia sudah mulai bisa perlahan berjalan setelah melalui fisio, ia juga menikmati waktu menjadi mommy dari tiga bayi under 1 yang dimanja oleh ibu dan suami.

"Jangan terlalu diforsir sayang, kita bisa lakukan perlahan. You did just great. Aku tidak suka melihat istriku kesakitan" ucap Timy setiap Irene mencoba untuk berlatih sendiri di kamar untuk berdiri dan berjalan lama sehingga membuatnya banjir peluh.

"Aku tahu, aku hanya ingin cepat pulang dan menikmati waktu dengan anak-anak" ujar Irene yang dianggukki Timy.

"Aku tahu, tapi bersabarlah, segala sesuatu yang berlebihan juga tidak baik untuk kesehatanmu. Lagi pula kau sudah setuju untuk hiatus dan fokus merawat anak-anak" ah, iya, beberapa hari yang lalu keduanya mengobrol serius mengenai masa depan keluarga mereka, karena rasanya tidak mungkin jika Irene tetap bekerja dan tiga bayi mereka bertumbuh tanpa pengawasan mommy nya.

"Tentu, aku ingat. Kau juga menyanggupi untuk membiayai hidup kami dengan bekerja lebih keras lagi, tanpa mengizinkanku turut andil mengeluarkan dana untuk kebutuhan rumah tangga kita. Aku sangat mengapresiasimu, sayang" jujur Irene yang terenyuh.

Ia terbiasa menggunakan hartanya untuk orang lain dan tidak ada yang pernah bersikeras ingin membiayainya seperti ini.

"Tentu kau dan anak-anak adalah tanggungjawabku. Sudah sebagaimana mestinya dan seharusnya aku menafkahi kalian, kalau dulu saat kita masih berdua, tidak masalah aku tinggal di rumahmu atau membebanimu karena kita hanya kita berdua, tapi sekarang sudah ada anak-anak, tidak mungkin aku memberi contoh yang tidak baik" ah, Timy, bahkan sedari awal kau tidak pernah membebani Irene kecuali dengan menitipkan benihmu secara tiba-tiba sehingga membuat Irene jatuh cinta.

"Kau selalu bertanggung jawab sayang, maka dari itu aku mencintaimu" jujur Irene.

"Aku jauh lebih mencintaimu. Tidak pernah terbayang dipikiranku kita yang tadinya asing dan aku yang hanya seorang pemeran pengganti bisa berakhir menjadi suamimu dan ayah dari anak-anakmu. Terima kasih sudah memilih bertahan dan hidup bersamaku, Irene. Aku bahagia mengetahui kalau ternyata sekarang ibu dari anak-anakku adalah dirimu" sebut Timy dengan senyum.

"Kalau mau dibilang, aku juga tidak menyangka bisa menikah denganmu, aku yang kau tahu dulu seperti apa, bahkan tidak pernah ada kata anak masuk dalam list keinginanku. Tapi kau memberikan yang terbaik yang bisa ku miliki, anak-anak yang tampan dan cantik juga segenap kasih sayang dan cinta yang kau berikan sehingga menyadarkanku betapa pentingnya kehidupan ini, dan memilih untuk melalui semua keindahan ini bersamamu" jujur Irene.

Ternyata perkembangan Irene cukup pesat, apalagi Ieros, sehingga keduanya bisa pulang setelah semuanya baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata perkembangan Irene cukup pesat, apalagi Ieros, sehingga keduanya bisa pulang setelah semuanya baik-baik saja.

Ada hal yang terus mengganggu pemikiran Timy yang tidak Irene tahu, sehingga setelah Timy memikirkan hal ini sendiri, ia sudah membuat keputusan dan memutuskan untuk memberi kejutan.

A Perfect LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang