*22.09.22
Jam kelas berakhir satu menit lalu. Jaemin baru keluar dari kelas menuju tempat Favoridnya di atas gedung.
Dia akan menghabiskan bento buatan sang Ibu disana berharap mendapatkan ketenangan.
"Haaaa~ sepertinya benar - benar kacau." Jaemin menghela suram.
Tetapi tidak mendapatkan hal itu.
"Dia benar - benar serius dengan hubungan ini... "Sekali lagi Jaemin menghela napas.
Jaemin melusupkan makanannya ke mulut. "Membiarkan seperti ini apa akan baik - baik saja?"
Menguyah sambil berpikir rumit.
"Jelas itu tidak!"
"Aku seperti sedang memegangi boom, kabel mana yang ingin ku putus hasilnya tidak tahu."
"Mengaku pada Mark atau mengaku pada Haechan, rasanya dua - duanya sama saja akan meledak juga... Haaaaaa~ "
"Tapi... jika aku mengaku pada Mark. Aku memyelamatkan Haechan... jika aku mengaku pada Haechan, Mark akan terselamatkan... tapi apa itu bisa membuatku senang jika aku menyelatkan Haechan?"
"Haaaaaa~" menghela panjang. Jaemin menengadah wajah ke atas langit. "Mungkin mengulur sedikit saja sampai hari kelulusan... sejauh mana harapan Haechan bertahan... "diam merenung, "itu benar, kan?"
'Aku ingin seperti itu untuk jangka yang lama, bisa?'
"Hahah ~ sial!" Jaemin tertawa tidak senang. Dia kesal. "Apa dia memintaku untuk tinggal bersama? Dasar gila... aku tahu jalan pikiranmu, Hahah... dasar mesum!"
Jam kelas kedua berakhir. Seperti apa yang di katakan oleh Siwon, bawah sebagian murid yang berpartisipasi akan lebih sibuk.Mereka akan menyiapkan segala keperluan untuk acara sekolahan.
Mulai dari team Jaemin. Berdiskusi; mendesain ruang kelas, kostum, menu minuman dan makanan ringan.
Team, SungChan, mereka juga berdiskusi soal kostum menjadi hantu, ada sedikit berdebatan kecil di antara kelompok yang berakhir damai.
Lalu, di team kedai, ini paling mudah di selesaikan dalam berdiskusi, seolah - oleh pemikiran mereka satu pengorengan.
Kemudian, team terakhir. Mark satu kelompok dengan Haechan dan Lucas yang di pimpin oleh Lehyun sebagai ketua. Mereka juga berdiskusi, drama apa yang akan mereka pertunjukan. Satu ide muncul yang di berikan oleh kedua Team, tapi ada anak lain memberi tahu kalau drama itu akan di mainkan oleh kelas sebelah.