20.08.23
‼️ VOTE COMENT
‼️TYPO - TYPO - TYPOPerusahan besar yang di kepalai oleh Tuan Lee Somin adalah bisnis keluarga yang sudah turun menurun dari puluhan tahun.
Setiap generasi yang menunggangi memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Kisah dari Tuan - Tuan sebelumnya telah menjadi sejarah yang akan selalu di ceritakan pada pengikut baru, seterusnya begitu hingga generasi peneruasnya terlahir dan tumbuh untuk melanjutkan kekuasaan.Tidak ada pembagian setara untuk semua keturunan seperti pada umumnya. Hanya ada satu peraturan tetap yang tidak bisa di ganggu gugat, yaitu melimpahkan kekuasaan hanya pada satu orang yang di tunjuk. Apabila adapun penolakan setelah di tetapkan menjadi penerus, konsekuensi yang akan di terima adalah menghapusan identitas dari keturunan Lee. Semua akan di hilangkan, seperti,— kemewahan, kehormataan, status sosial.
Bila kembali mengingat pada jejak masa lampau.
Pada masa itu Tuan Somin terpilih menjadi penerus menyingkirkan semua saudara - saudaranya, meskipun dia terlahir sebagai anak paling kecil.Selain itu, hanya dia yang masih tersisa dalam keluarga yang membuatnya tumbuh. Alam telah banyak memberinya kebaikan sekaligus kemuraman.
Sampai detik ini kekuasaan masih di tangan Tuan Somin. Dia tidak menurunkan pada kedua anaknya, melainkan ingin pada seorang cucu yang terlahir lebih dulu, sesuai janjinya pada penguasa alam.
Tuan besar Somin memiliki dua keturunan.
Anak pertama seorang laki - laki di beri nama Donghae. Di usia 25 tahun, Donghae menikahi seorang wanita bernama Tifanny, hasil perjodohan bisnis.
Yang kemudian, di susul anak lainnya setelah menunggu 5 tahun pernikaham Donghae tidak lekas mendapatkan keturunan.
Di sebabkan hal itulah, perjodohan pun di lakukan kembali oleh Tuan Somim pada anak kedua, yaitu Luna , saat usia gadis itu masih 20 Tahun.
Di usia belia, Luna sudah bertarung dengan keinginan sang Ayah. Tidak peduli kala itu Luna sudah memiliki seorang kekasih, Tuan Somin tetap memaksa ke hendaknya menikahkan dengan anak dari salah satu kawan gelap pembinisnya.
Namun sayangnya pernikahan Luna tidak berjalan sesuai yang di harap - harapkan Tuan Somin segera memiliki seorang cucu.
Sepanjang menjalani hari dalam pernikahannya. Luna bagaikan burung di dalam bangkar. Tidak ada kehidupan lain selain dalam rumah sebagai seorang istri yang setia menyambut kepulangan sang suami atau mengatarkan kepergiannya. Itu berlangsung selama 3 tahun hingga suatu hari ada sebuah tragedi bahwa suami Luna mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan kematian.
Tahun - tahun berlalu. Kekayaan, kekuasaan, kehormatan, sungguh tidak berati apapun tanpa ada garis keturunan dan usia yang semakin di lalap oleh waktu.
Ketidakseimbangan itu menumbuhkan sikap lebih keras dan dingin Tuan Somin yang berimbas pada mereka.
Istri Donghae yang merasa di tekan keadaan pun tak luput di buat setres. Begitu juga Luna yang terus - terusan di desak untuk dinikahkan lagi.
Tekanan besar mendorong Luna bertekat mengambil langkah resiko, kalut tak ingin untuk kedua kalinya kehilangan seseorang yang sangat di cintai dulu tanpa mampu di perjuangkan.
Luna bersama Kris datang penuh keberanian. Mengakui bahwa keduanya kembali bersama. Tuan Somin murka sekaligus terkejut ketika mereka mengatakan bahwa ada nyawa lain yang Luna bawa.
Tuan Somin bersekeras ingin menjauhkan mereka untuk kedua kali tetapi kendali keinginan memiliki seorang cucu ada di tangan Luna.
Maka ketika Luna berperilaku akan membunuh anak dalam kandungannya sendiri, Tuan Somin terpkasa merestui pernikahan keduanya, meski tak ada kemeriahan seperti dua pernikahan sebelumnya.