2. Tidak enak hati

398 32 0
                                    

*22.08.22


‼️VOTE & KOMENT SETELAH BACA ‼️










Braaakkk!

Hoshh.... hahh.. hoshh... hooshhhh.... hahh~

Satu tangan bertumpu di atas lutut, satu tangan lagi berpegangan pada pintu geser kelas yang sudah di dorong secara kasar. Napasnya memburu rakus. Pungggung membungkuk itu di banjiri keringat, serupa di pelipis juga.

Jaemin lari sekuat tenaga. 🏃🏻💨 bertarung dengan waktu,—  tepatnya sebelum kelas ramai.

"Kau baik - baik saja?"

Napas Jaemin masih memburu, mengangkat  kepala, berjalan limbung menghampiri keberadaan Mark. Oh— bukan, meja miliknya tepat di depan Mark. Jadi bukan benar - benar sengaja menghampiri pemuda itu.

Jaemin menarik napas panjang  lalu menghebuskan dan berbicara. "Kau bisa bertanya itu tanpa menujukan ekspresi khawatir.... wuahh..."  katanya sambil mendudukan diri, menyamping berhadapan dengan Mark.

"Maaf." balas Mark tanpa ekspresi.

Jaemin mengibaskan tangannya. "Tidak masalah, itu memang dirimu yang kaku!"

Mark mengangguk simpul.

"Haa.. ck..." Napas Jaemin sudah mulai teratur.

"Oh, iya.... soal kemarin aku minta maaf, aku lupa..."

"Tidak masalah, itu memang dirimu yang gemar lupa."

Jaemin mencibikkan bibir, lalu berubah  kerucut.

"Huh, mesin poto copy!" Berlaga kesal, Jaemin membelakangi Mark, tanpa tahu bawah Mark tersenyum tipis ketika Jaemin menghadap papan tulis. Setelahnya kepala Jaemin ambruk di atas meja, sampai Mark penasaran apa yang membuat Jaemin terlihat loyo sejak kemarin.

"Jadi— "

"Haah?~~"

"Kau sengaja datang pagi hanya untuk mengatakan hal ini padaku?"

Tidak sepenuhnya benar. Alarm yang sukses membangunkan dia. Setengah kebenaran lainnya karena dia ingat pada janji kemarin sebelum Mark di seret oleh Lucas.

Perkataan Mark seperti angin lalu yang belum sempat Jaemin simpan di otak untuk di ingat.

"Ku harap dia benar - benar tidak Marah."

Mengingat hal kemarin jadi kesal sendiri.

"Baik. Besok tugas harus sudah terkumpul, ya. Serahkan pada ketua kelas, ok?"

"Iyaaaaaa Pak."

Pak Siwon leyap dari kelas. Kepala Jaemin ambruk  di atas meja, wajahnya bersembunyi di balik lipatan tangan. Dia benar - benar kacau hari ini.

"Jaemin."

"Mh?"  Jaemin tak bersemangat menanggapi panggilan seseorang di belakangnya.

"Aku akan datang kerumahmu. Kita mengerjakan PR bersama."

"Mh, oke~"


"Harusnya dia tidak perlu menungguku... bodoh, sampai ketiduran."  Jaemin bergumam. Dia menyesal telah membuat Mark seperti itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wrong But True | MarkMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang