16. Makan malam

162 26 1
                                    

5.11.22

‼️VOTE & KOMENT SETELAH BACA ‼️
‼️TYPO ADALAH KARYA ALAMI‼️



Semua yang memiliki tugas akan berkumpul pada kelompok masing - masing membicarakan tentang apa yang mereka butuhkan untuk di kerjakan.

Jam istirahat mereka mulai disibukkan  oleh persiapan.

Pada bagian dekor sudah ada gambaran. Begitu juga dengan daftar menu yang akan di jual pada pengunjung. Bahan - bahan siap untuk di beli.

Sementara itu...

"Aku sudah mendapatkan toko penyewaan baju pelayan, tapi ada satu masalah lain." Hana berbicara.

"Apa yang terjadi?" Hyo menanggapi, mewakili pertanyaan sebagian anggota yang penasaran.

"Pakian itu lebih banyak wanita ketimbang kostum untuk pria. Tidak ada stock tersisi yang toko itu punya..."

"Pergi pada toko lain, tidak ada?" Micha perpendapat.

"Toko lain..." Hana menghela lesu, "jaraknya sangat jauh dari sini. Toko pertama tidak menyediakan penyewaan... hanya ada satu toko yang kunjungi ini saja."

Mereka mengerti, tempat yang di maksud Hana ada di pusat kota besar. Itu benar sangat memakan perjalanan bila di lakukan, dan harga sewa tidak akan mencakupi  dana dari pihak sekolah.

"Jadi untuk kostume pria aku rasa perlu dua orang harus bersedia menggunakannya." Saran Hana tidak ada pilihan yang baik atau lebih baik selain ini.

"Apa maksudmu?" Jaemin bertanya heran.

Kepala Hana mendunduk lunglai, lalu berbicara tak semangat. "Dua anak laki - laki terpaksa memakai kostum pelayan wanita."

Seketika mereka berisik  saling mengeluarkan beragumen.

"Oh, tentu jangan aku. Itu memalukan dengan otot - otot yang ku miliki." Myung menolak lebih dulu.

"Hahah... tolong jangan aku. Lihat perutku... ini akan merusak pakaiannya, kan?" Seo kang menyelamatkan diri dengan perut  buncit ia miliki sebagai alasan masuk akalnya.

Jaemin juga tidak bersedia melakukannya. "Aku juga tidak ingin."

Tidak satupun yang bersedia. Tentu penggunakan pakian pelayan dengan rok mini  siapa yang sudi.   Para anak  laki - laki tidak memiliki kulit setebal itu di wajah mereka.

"Kalau begitu kita menggunakan kemaja putih dan celana hitam itu sudah cukup, kan?" Saran lain dari Jaemin.

"Tapi perlu ada jas rompi, kan? Kau memilikinya?" Timpal Hana.  Jaemin menggeleng.

"Hey ayolah... kita tidak bisa menyerah karena satu masalah ini." Ketua kelompok membuka suara, dia Minjung. "Aku saja tidak apa- apa, aku akan memakainya."

"Iya, ya itu bagus."

"Lalu satu lagi siapa?"

Entah apa yang terjadi dengan semua anggota pada keputusan tanpa bersuara, mereka kompak menatap satu arah pada seseorang.

"Hah? Apa? Aku tidak mau! Tidak mau!"



"Hah? Apa? Aku tidak mau! Tidak mau!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wrong But True | MarkMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang