3. Toko buku

239 24 1
                                    

*29.08.22

‼️VOTE & KOMENT SETELAH BACA ‼️











Srooooottthh~

"Kau berencana pindah?!"

Terlalu kaget, Lucas sampai mengangkat punggung dari posisi rebahan di atas rumput. Menoleh tegas pada Mark yang duduk bersadar di pohon dengan satu kaki  setengah menekuk.

"Iya."

Srooottthh~ suara sedotan dari teh kotak milik Lucas. Dia mengisapnya dengan kekuatan penuh.

"Pindah sekolah lagi??"

Dua tahun lalu, Mark adalah murid pindahan dari canada. Sejak kecil dia besar disana, namun bahasa korea yang di ucapan cukup fasih.

"Kali ini aku hanya pindah tempat tinggal."

"Ohh... baguslah hanya pindah tempat tinggal... hahaha... aku khawatir, aku akan kehilangan teman sepertimu, Mark."

Mark melirik sekilas, ekspresinya datar. Meski begitu ada sedikit perasaan hangat, senang di khawatirkan oleh oranglain.

"Tapi kenapa? Ada apa? Ini bukan rencana dadakan keluargamu, kan? tapi berhubung aku baru mengetahuinya, ini terdengar seperti dadakan."

"Pilihan dari satu pihak."

"Oh, ayahmu?"

"Aku sendiri."

"Heeh?? Apa??? Maaf? Aku tidak mengerti..."

"Aku berencana tidak lagi ingin tinggal bersama dengan ayahku."

"Alasannya?"

"Aku tidak mau menjadi orang yang membuat seseorang  tidak nyaman dalam keluarganya sendiri."

"Bicaramu rumit... apa yang aku terlalu bodoh untuk hal - hal seperti itu, ya."

Mark tersenyum tipis. "Terima kasih, sudah mendengarkanku, Cas."

Lucas tahu dia tidak banyak membantu tapi itu  mungkin cukup bagi Mark. Mendengar keluh kesah meski tidak benar - benar paham.
"Santai saja,  Bro! Kapan saja kau punya masalah, aku siap membantumu."

Mark mengangguk- anggukkan kepala sambil memikirkan sesuatu, dia menoleh. "Besok apa kau mau membantuku, Cas?"

Lucas menoleh. "Apa?"

Mark tersenyum aneh, dan itu membuat Lucas mengerutkan kening geli. "Berhenti tersenyum, kau terlihat aneh."

Senyum aneh Mark lenyap dalam sekejap. Lucas panik. "Bukan begitu maksudku..."

Mark kembali pada wajah datar yang biasa di tunjukan sehari - hari.

"Ahh... sudahlah. Kau memang pria kaku. Suatu saat jika ada seseorang yang membuatmu tersenyum tulus, aku rasa dia malaikat yang di kirim Tuhan sebagai hadiah."

"Aku baru dengar itu."

Teng... teng... teng....

"Ah! Jam istirahat habis. Ayo kembali ke kelas."

"Mh."

*pukul  / jam sekolah semua hanya karangan*

*pukul  / jam sekolah semua hanya karangan*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wrong But True | MarkMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang