22.12.22
‼️ TYPO ‼️
VOTE & KOMENT"Mark!"
Mark berhenti dan berbalik menoleh, diam melihat Sungchan berlari kecil menghampiri, di tangannya meneteng topeng seperti mayat busuk. Itu nampak nyata.
"Kau akan ke caffe team Jaemin?"
"Iya."
"Aku juga. Ayo! Aku tidak sabar melihat Jaemin mengenakan baju Maid itu..."
Mereka melangkah bersama, berdampingan. Mark sedikit menaruh tanggapan tidak biasa pada sikap akrab Sunghan yang menghampirinya lebih dulu dan berbicara padanya seolah - oleh mereka memiliki hubungan dekat. Sejauh yang Mark perhitungkan Sungchan tidak begitu ingin dekat dengannya karena kepribadian dirinya yang tidak ingin di ganggu, sikap yang jelas membatasi. Yeah... satu - satu orang yang Mark sedikit terbuka hanya pada Lucas. Sementara Sungchan pada siapapun dia ramah terutama pada Jaemin. Bahkan Mark sempat berpikir keduanya menjalani hubungan dari sekedar teman kelas.
"Harusnya dia sudah melepaskannya." Mark terpikirkan Jaemin dan orang yang berjalan di sampingnya sekarang pada hal lain juga.
Sesuai perkiraan Mark, Sungchan pasti ingin melihat Jaemin. Dan inilah alasan Mark meminta Jaemin melepas pakaian itu. Sebelumnya ia diam - diam mencari tahu jadwal break Sungchan dari anggota disana.
Hal semacam ini juga akan ia melakukan pada Lucas jika pemuda itu tidak sakit. Apapun itu Mark tidak membiarkan orang terdekat Jaemin melihatnya. Bahkan kalau bisa dia ingin semua orang di buatnya buta sementara waktu.
Pakian itu sukses membuat Mark berpikir di luar akal.
"Apa kau sudah melihatnya?"
"Iya." kata Mark tenang.
Meski kepribadian Sungchan tidak begitu mencolok seperti Lucas. Tetapi Sungchan orang yang mudah menujukan sikap baik dan ramah ketika di ajak bicara, begitu pun ketika bersama Jaemin, Sungchan memeperlihatkan sisi seorang pria yang begitu hangat, hal ini yang terkadang membuat Mark merasa dia menjadi lawan.
"Lalu kau ingin melihatnya lagi sekarang?"
"Tidak. Aku hanya akan memesan lalu pergi."
"Ohh... jadi kau sudah melihatnya sebelum caffe di buka?"
"Tidak. Pada awalnya aku datang untuk memesan tapi sesuatu terjadi."
"Ohh, begitu."
Langkah mereka sampai di Caffee. Sungchan sudah sangat penasaran seperti apa penampilan Jaemin dengan baju Maidnya.
"Mh? Ada apa? Tidak jadi?" Sungchan kebingungan. Langkahnya melambat begitu melihat Jaemin mengenakan seragam sekolah.
Mark tetap pada tujuannya, menghampiri counter kasir, memesan dua cup kopi hangat. Melihat bahwa Jaemin mengindahkan permintaannya, dia tersenyum tipis.
"Oke, tunggu sebentar ya, Mark. Pesananmu tidak akan lama."
"Mh."
Mark tidak beranjak dari sana. Menunggu tanpa menempatkan diri di meja pengunjung. Dari posisinya berdiri, Mark tidak menyembunyikan wajahnya di balik punggung, dengan berani ia mengarahkan padangannya memperhatikan Jaemin dan Sungchan yang saling berbicara.