23. Menggatikan kenangan oranglain

135 19 2
                                    

05.03.23
Up 20.05.23



‼️ TYPO‼️
‼️VOTECOM‼️



"Besok kau ada rencana penting?"

Jaemin menoleh sebentar merespon pertanyaan pasaran ini, tentu orang lain pasti akan menebak sebuah ajakan, dan Jaemin memiliki rasa percaya diri itu bawah  Mark akan mengajaknya pergi kesuatu tempat.

"Iya, aku rasa." Namun Jaemin memilih untuk sedikit bersembunyi dari kebenaran.

Mark melirik, dia tersenyum tipis.
"Tidur seharian?"

Jaemin mengangguk  ragu sambil  berpikir bahwa  tebakan itu tidak akan dia lakukan keselurahanya. "Mh, iya."
Meski bukan ide buruk, tetapi jika Mark meminta waktunya, dia bisa mencocokan jadwal untuk memasang alarm.

"Mh. Istirahatlah."

Jaemin menoleh cepat mendengar ucapan itu, terdiam meski langkahnya tetap teratur disamping Mark. Dia kecewa pada apa yang ingin diharapkan sampai ia menyadari bawah tangan Mark mengusap kepalanya  lembut. Kekesalan itu dia tuangkan dengan menepis tangan Mark.  Lalu mempercepat langkahnya.

Mark mengernyit, menahan senyum, mengerti sesuatu dan  menggelengkan kepala merasa lucu pada sikap penolakan Jaemin.

Sangat menggemaskan seperti salah satu tokoh kartun The secret life of pets, Rabbit showball yang pemarah, lucu, konyol. Mark tertawa kecil setelah membayangkan kemiripan itu pada Jaemin.

"Kau ingin jalan - jalan denganku besok?"

Pada awalnya sebelum melihat reaksi Jaemin. Mark tidak berencana ingin pergi.

"Tidak. Sudah ku bilang aku akan tidur seharian. Jadi tolong jangan menggangguku sampai besok!"

Mark masih di belakang Jaemin.

"Kau tidak mengatakan itu sebelumnya. Aku yang mengatakannya."

"Aku tidak mengatakannya karena kau benar menebaknya."

"Benarkah? Lalu kenapa mau terlihat marah padaku?"

"Apa? Aku marah? Kapan?"

"Sekarang,  setelah aku mengatakan kau harus istirahat."

"Hah?!" Jaemin berhenti dan berbalik menatap Mark protes. "Jangan konyol dan percaya diri pada isi kepalamu." Jaemin mengerjap gugup tepat Mark sudah berada di depannya beberapa senti. Terlalu dekat, Jaemin reflek mundur satu langkah.

Mark mengangguk kepala,  mencibirkan bibir  dengan mata tersenyum, menatap lembut Jaemin. 

"Cih." Jaemin mendengus. Dia kembali berbalik meninggalkan Mark, sampai di depan gerbang keduanya masuk mobil taksi bersama.

Mobil taksi berhenti di depan rumah Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mobil taksi berhenti di depan rumah Jaemin. Pemuda itu keluar dari bangku penumpang tanpa mengatakan apa - apa. Markpun melakukan hal sama, bibirnya tak bersuara hanya memperhatikan Jaemin keluar taksi lalu masuk kedalam rumah. Setelah itu, bibir itu berucap pada sang supir taksi.

Wrong But True | MarkMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang