Mungkin ini sudah kesekian kalinya aku mencatat ingatan yang sering kali numpang lewat di kepalaku. Jujur, itu sangat menyakitkan :(( aku tak mau mengingatnya. Rasanya ke kepalaku mau pecah. Mendingan tidur.
Tapi kata sister Vey dulu, aku tidak boleh menolaknya, karena ingatan itu milikku. Jangan melawannya. Tapi selama ini tidak bisa. Ward pengen nangis aja jadinya.
Hari saat penobatan, aku bobok gara-gara udah gak kuat. Terima kasih kak Actaea yang sudah membuat kepalaku tenang.
Tapi, mendapatkan rune laguz membuatku bisa mengingat walau sedikit. Rune algiz seperti milik kak Ierzie muncul dalam ingatanku. Aku rasa saat itu aku masih bayi? Mungkin? Karena aku melihat tangan mungil seperti bayi yang tengah menggapai-gapai udara kosong. Seorang pria dewasa tengah berdiri di depan rune algiz, berlutut di depannya. Rambut pirang yang tak asing. Dan sejumlah gagak pembawa pesan yang terbang melingkar di langit. Tepat di atas kepalanya.
Padahal seingatku, gagak itu lambang pelayan Odin. Algiz adalah lambang pelindung dan artinya pohon elk. Apa Odin juga menberkati orang itu? Ah tidak tau, aku bingung. Andai kak Hallvard di sini akan kuceritakan semua pada dia. Dia selalu bisa memberikan nasihat yang baik.
Oh iya, aku juga melihat bunga-bunga kering dan tanaman herba. Bau-bau obatan yang akrab. Aneh ya padahal kan aku baru beberapa tahun di sekolah sihir untuk jadi healer yang handal. Saat aku awal kelas, aku tidak kesusahan mengenali tanaman seolah aku berteman akrab dengan mereka. Tapi beda cerita kalau kak Actaea yang ngajar. Takarannya salah mulu :"D.
Malam semakin larut. Snowy juga sudah pulang berburu. Jadi lebih baik kita segera tidur.
Akhirnya di-up juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanderlust
AdventureWanderlust [wan-der-lust] noun A strong desire to travel. Delapan anak. Delapan jalan. Mereka saling bertemu di sebuah panti tua di pinggiran Kota Gargtus. Soren seorang anak yang penyabar dan penyayang. Hallvard sosok yang tegas. Yerrik anak yang...