Cp 06

255 15 0
                                    

Di lorong rumah sakit nampak sangat ramai dengan beberapa dokter dan suster yang sedang berlarian kesana kemari. Mereka sangat sibuk menangani pasien tabrak lari yang baru saja sampai.

"Sus, tolong panggilkan dokter jimin"

"Baik dok" Suster pun berlari kearah ruangan jimin.

Tak berapa lama jimin dan suster pun tiba.

"Dokter bagaimana kondisi nya? " Tanya jimin

"Kondisi ibunya sangat lemah dok"

"Baiklah, siapkan ruang operasi sekarang"

"Baik dok" Lalu semua orang bergegas ke ruang oprasi. Jimin sedang didalam ruang oprasi sedangkan diluar ada seseorang yang mencarinya.

"Dimana eonni, apa mungkin dia belum datang, tapi dia bilang aku harus menemuinya dirumah sakit ini"

"Aku akan pulang saja, seperti benar eonnie belum datang"

Wanita itu berjalan tanpa memperhatikan jalanan didepannya sampai sampai dia menabrak seorang dokter tampan yang sedang membawa rantang makanan.

Prang.....

Rantang pun jatuh dan semua isinya pun langsung berserakan.

"M, maafkan saya tuan, saya tidak sengaja" Ujarnya sambil mengatubkan kedua tangannya.

"Makananku" Taehyung menunduk memunguti makanan untuk saudaranya yang kini sudah tidak bisa dimakan lagi.

Gadis itupun ikut memunguti makanan itu dan dia terus saja meminta maaf.

"Tuan saya benar benar minta maaf, saya benar-benar minta maaf"

"Sudahlah tidak apa apa" Taehyung pun bangkit dan berjalan menuju tempat sampah.

Taehyung terus saja memandangi makanan yang telah kotor itu.

"Tuan saya akan mengganti makananmu, mari"

"Tidak usah nona, sungguh tak apa saya permisi" Dengan senyum kecut taehyung berlalu dari lorong rumah sakit itu.

Gadis itupun hanya bisa tercengang. Melihat taehyung yang tersenyum membuat rasa bersalah nya pun semakin bertambah.

"Sekali lagi maafkan aku" Dengan suara yang sangat minim gadis itu terus berucap kata maaf.






*********



Velan sudah berada di ruangannya dia kaget melihat adiknya yang murung.
Dia bingung, mengapa adiknya tidak seperti biasanya, apa yang terjadi pikir tahyun.

"Tae"

"Hm"

"Kenapa? Apa ada yang terjadi"

"Hyung, makanan untukmu tadi tumpah"

"Terus kenapa kau sedih, apa ada orang yang jahat padamu" Velan sudah berpikiran negatif. Dia tidak ingin adiknya sampai disakiti oleh orang lain.

"Tidak Hyung, hanya saja aku kasian padamu, kau kan tadi belum sarapan dan itu makanan untukmu dari bunda, aku merasa aku tidak bisa menjaga amanah bunda"

Velan yang mendengar penjelasan adiknya hanya menghela nafas.

"Sudahlah, ayo kita ke kantin, temani Hyung makan" Velan pun merangkul pundak taehyung.

Keduanya berjalan menuju kantin rumah sakit.tapi tahyun merasa ada yang kurang, netra velan menelisik ke penjuru lorong dan ruangan rumah sakit. Taehyung yang sadar dengan tingkah laku kembarannya itupun bertanya.

"Hyung kenapa, apa kau membutuhkan sesuatu" Tanya taehyung.

"Si bawel, kemana dia? Apa kau tak melihatnya tadi"jawabnya

"Tidak, aku tidak melihatnya, mungkin dia sedang ada pasien" Ujar taehyung dan velan hanya menganggukkan kepalanya.

Seketika pertanyaan muncul di otak jahilnya. Velan yang melihat taehyung memandangnya dengan tersenyum hanya mengernyitkan dahinya.

"Apa"

"Tidak ada, Hyung suka ya sama jimin" Ujar taehyung dan velan yang mendengar itu seketika salah tingkah.

"T.t.tidak, siapa bilang aku menyukai nya" Jawab velan.

"Cie... Hyung suka sama bantet hahahaha"

"Kurang ajar awas kau"

Taehyung berlari menghindari kembarannya itu dan velan terus saja ingin menangkap taehyung. Rumah sakit itu seperti taman bermain bagi keduanya beruntung lorong menuju kantin hanya ada beberapa ruangan yang telah kosong.

.

.

.

.

.

.

.
Next


twins with different attitudes [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang