Cp 08

240 16 0
                                    

Velan lebih dulu sampai dirumahnya dia melihat ayah dan bundanya sedang bersantai diruang televisi.
Dia kemudian menghampiri kedua orang tuanya.

"Malam ayah bunda" Sapanya dan langsung merebahkan tubuhnya disofa ruangan itu.

"Malam sayang, dimana adikmu Apa dia masih dirumah sakit?" Karna tak melihat kehadiran putra keduanya nyonya kim bertanya pada velan.

"Tadi dia bersama ku, tapi saat aku berada diparkiran dia menghilang" Ujar velan sambil melonggarkan kancing kemejanya.

"Kemana anak itu, tidak biasanya dia tiba tiba menghilang" Ini bukan nyonya kim melainkan tuan kim yang berujar.

Tak lama terdengar langkah kaki mendekati ruang televisi.
Taehyung datang dengan senyum yang senantiasa terpatri diwajah tampannya.

"Malam ayah, malam bunda" Ujarnya sambil mencium pipi sang bunda.

"Kau kemana saja, kenapa kata Hyung mu kau tiba-tiba menghilang" Tanya tuan kim ya g dibalas senyuman oleh taehyung.

"Aku tidak kemana mana, justru hyung yang meninggalkan ku saat aku di lobi" Jawab taehyung. Seketika velan yang mendenganya pun melotot tak percaya akan ucapan adiknya.

"Hei,, aku tidak meninggalkan mu, aku menunggu mu diparkiran tapi kau tak kunjung datang, dan ponsel mu pun tidak aktif" Ujar velan sambil mencebikkan bibirnya.

"Mian hyung, ponselku lowbet jadi aku tak tau kalau kau menghubungi ku" Jawab taehyung.

Tuan dan nyonya kim hanya menggelengkan kepala nya, mereka tidak habis pikir dengan kedua putranya.

"Aku mau kekamar dulu" Velan berdiri dan menuju kamarnya, kamar dengan nuansa abu muda yang tampak elegan namun tetap simple.

Berbeda dengan kamar taehyung yang bernuansa hijau dan putih. Kamar taehyung memang lebih cerah ini sesuai dengan sifatnya yang ceria.

Tak lama taehyung menyusul kembarannya.

"Aku juga kekamar dulu ayah bunda" Ujarnya dan langsung dijawab oleh nyonya kim.

"Ya sudah kamu bersihkan dulu dirimu lalu ajak hyung mu untuk makan malam" Jawab nyonya kim yang dibalas anggukan oleh taehyung.

Taehyung mengetuk pintu kamar velan tapi tak terdengar jawaban dari sang empu.

Tanpa pikir panjang taehyung langsung memasuki kamar kembarannya tersebut.

"Kemana dia, apa dia keluar lagi? " Ujarnya sambil menelisik ke penjuru kamar.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan sosok pria tampan dengan hanya menggunakan handuk sebatas pinggang, dada yang kekar dengan dialiri beberapa tetes air yang mengalir dari rambutnya. Velan mengusak surainya menggunakan handuk kecil sedangkan taehyung menatapnya dengan tatapan tak percaya.

"Kenapa kau memandangku, apa kau terkesima dengan bentuk tubuhku?" Velan berujar dengan penuh percaya diri.

"Sombong, aku hanya tak percaya saja, kau baru selesai mandi? Apa kau tidak menggigil" Hardik taehyung yang tak percaya akan kelakuan saudaranya.

"Tidak, ini begitu menyegarkan" Velan pun langsung menuju ruang pakaian.

Taehyung hanya bisa menghela nafas sambil berujar.

"Cepatlah pakai bajumu, bunda dan ayah menunggu kita untuk makan malam" Setelah mengatakan itu taehyung langsung keluar dari kamar kembarannya.

Diruang makan. nampak beberapa maid sedang menata hidangan untuk makan malam bersama dengan nyonya kim yang juga membawa makanan kesukaan suaminya.

Tuan kim penghampiri meja makan dengan senyum yang membuat lesung pipi miliknya nampak.
Tuan kim langsung memgecup pipi nyonya kim dengan penuh cinta dia melihat anak keduanya menuruni tangga.

"Kenapa kau sendiri? Dimana Hyung mu" Tanya tuan kim sambil mengerutkan keningnya.

"Dia dikamarnya sebentar lagi turun" Jawab taehyung sambil menyendokkan beberapa lauk ke piringnya.
Tak berapa lama terdengar langkah kaki menuju meja makan.

"Maaf membuat kalian menunggu" Ujarnya sambil mendudukkan bokongnya dikursi meja makan itu.

"Sudahlah, lebih baik kita makan lalu kalian langsung istirahat" Ucap nyonya kim yang dibalas anggukan oleh tiga pria dihadapannya.

.

.

.

.

.


.

.

.
Next

twins with different attitudes [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang