Cp 50

126 5 0
                                    

"Ada apa ini" Velan menatap sang istri penuh curiga.

"Nanti kau juga akan tau" Ujar jimin.

"Ada apa sebenarnya" Kini tuan kim yang berujar tapi ketika nyonya kim memandang jimin dan jimin pun tersenyum nyonya kim mengerti apa yang dimaksud jimin.

"Kenapa kalian malah saling tatap" Tanya tuan kim ketika melihat sang istri dan menantunya saling pandang dan kemudian tersenyum.

"Sudahlah, kalian mana peka" Ujar nyonya kim.

"Ayo sayang, temani bunda nyiram bunga" Ujar Seokjin pada jimin.

Jimin mengangguk dan berlalu dengan Seokjin menggandeng tangannya.

"Jimin, apa kau mengetahui hubungan mereka" Tanya Seokjin sambil menuruni tangga meninggalkan dua orang tersayang nya yang kini tengah mematung kebingungan.

"Vel, apa kau tau maksud istri mu" Tanya tuan kim velan hanya mengendikkan bahunya acuh.

Sedangkan jimin dan Seokjin kini tengah ditaman belakang dengan Seokjin yang menyiram bunga dan jimin merapikan tangkai bunga.

"Sayang bagaimana menurutmu jika taehyung benar benar suka dengan sepupumu itu" Tanya nyonya kim jimin.

"Menurutku, tak apa bun, lagipula mereka berdua sama sama dewasa" Ujar jimin

"Apa jungkook masih lajang atau dia punya makasih" Tanya Seokjin lagi.

"Sepertinya tidak, dia tidak pernah menceritakan nya padaku, dia cuma bilang bahwa dia hanya mau fokus dengan karirnya" Ujar jimin.

"Oh.. Gitu, jimin"jimin mendongak kala sang mertua memanggilnya.

" Ya bun"

"Apa kau mau tau sesuatu"

"Sesuatu? Apa itu" Jimin antusias.

"Ayo duduk dulu"

Jimin menuruti ucapan mertuanya.

Mereka berdua duduk di bangku taman disana sambil menikmati angin sore.

"kau tau, perjodohan mu dan velan telah lama kami rencanakan" Seokjin menjeda ucapannya.

"Kami sebenarnya tidak ingin mencampuri urusan percintaan kalian tapi, seiring berjalannya waktu bunda jadi greget karna velan tidak menyatakan perasaannya" Seokjin menghela nafas.

Jimin meresapi apa yang di ucapkan sang mertua.

Seokjin kembali melanjutkan ucapannya.

"Akhirnya kami ikut turun tangan, awalnya appa dan eomma mu tidak setuju tapi kami terus meyakinkan mereka dan akhirnya appamu yang keras kepala itu setuju. Bunda sedih kala tau velan menyukaimu tapi tidak mau mengungkapkan nya karna takut persahabatan kalian hancur, bunda juga tidak tega melihatnya menangis bahkan sampai sakit karna dia tau kabar bahwa kau akan dijodohkan, eh gak taunya kamu malah kabur"ujar Seokjin panjang lebar.

Jimin mencerna, jadi selama ini dia ditipu oleh orang tuanya sendiri.

"Jadi, semua yang terjadi padaku dan velan sudah direncanakan" Jimin masih tak percaya.

"Benar sayang, bunda minta maaf ya" Ujar Seokjin dan dia merentang kan kedua tangannya.

Jimin masuk kepelukan Seokjin, Seokjin mengusap lembut surai jimin sayang.

"Sekarang ayo kita masuk, ini sudah sore tidak baik mandi terlalu sore" Seokjin kembali menggandeng tangan jimin.

Jimin dengan senang hati mengikuti sang mertua.

Disisi lain tepatnya di sebuah mansion mewah ada seorang gadis yang tengah mengusak surainya kasar.

"Aa.. Aa.. Apa yang terjadi padaku, kenapa aku selalu memikirkan nya" Jungkook terus saja berguling kesana kemari di kasur empuknya. Suara ketukan pintu membuat Jungkook bangkit dan membuka pintu kamarnya.

Jungkook menyembulkan kepalanya dibalik pintu dan tampaklah seorang maid tengah menunduk hormat dan berujar.

"Maaf mengganggu nona, nyonya besar memanggil anda diruang tamu" Ujar sang maid

"Baik bik aku segera kesana" Jungkook masuk kembali guna membenarkan rambutnya yang berantakan.

.

.

.

.

.

.

.
Next

twins with different attitudes [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang