"Sayang, bunda" Kaget taehyung.
"Kenapa kalian tidak memberi tahu terlebih dahulu kalau mau kesini" Tanya taehyung.
"Sengaja, kami kemari hanya ingin memberimu kejutan" Sahut Seokjin sedangkan jungkook hanya sibuk mengamati setiap inci ruangan taehyung, ruangannya jauh berbeda dari pada ruangan ayah mertuanya.
"Kookie, kenapa bengong" Tanya nyonya kim.
"Sayang kau kenapa, apa kau sakit" Tanya taehyung sambil mendekat kearah jungkook dan menempelkan punggung tangannya dan mengecek nadi jungkook.
"Aku tidak apa apa oppa" Sahut jungkook.
"Lalu kenapa kau hanya diam, apa ada yang tidak kau sukai sayang" Tanya nyonya kim penasaran.
"Tidak bunda, aku hanya kagum dengan dekorasi ruangan oppa" Jawab jungkook harus jungkook akui nahwa ruangan taehyung begitu elegan.
"Tae kami kesini hanya mau minta izin" Ujar nyonya kim.
"Izin? Kemana" Tanya taehyung penasaran.
"Ke mall, kami jenuh dirumah terus, sekalian nanti kami akan mampir ke mansion jimin" Jawab nyonya kim.
"Jadi, berikan kartu tanpa batas mu, ayahmu sudah memberikannya pada bunda, kini tinggal jungkook yang belum kau berikan" Sambung nyonya kim.
Taehyung menggeleng, bukan dia tidak ingin memberikan kartu tanpa batasnya pada jungkook tapi jungkook lah yang menolak pemberian taehyung karna alasan dia sudah memilikinya sendiri. Taehyung tidak memaksa toh jungkook bukanlah tipe wanita matre walaupun jungkook lahir dari keluarga kaya raya sepertinya namun sikapnya sangat sederhana begitu pula dengan sahabatnya jimin yang kini menyandang gelar kakak ipar bagi taehyung.
Dengan posisi jungkook sebagai CEO bukan hal tidak mungkin kalau dia tidak memiliki black card. Taehyung merogoh saku celananya lalu membuka dompet dan mengambil benda sesuai keinginan sang bunda.
Jungkook mau tidak mau menerimanya dia tidak mau kalau nanti mertuanya mengoceh sepanjang jalan.
"Jangan terlalu larut bun, sayang hati hati ya" Ujar taehyung sambil mengusap surai jungkook lembut dan mencium keningnya.
Jungkook mengangguk,Seokjin lalu menggandeng tangan jungkook dan mengajaknya pergi. Jungkook melambaikan tangannya pada taehyung taehyung pun membalasnya. Kini keduanya tengah melewati koridor rumah sakit dan menuju lift.
Saat keluar dari lift banyak para bawahan yang menunduk hormat. Seokjin berjalan dengan anggun begitupula dengan jungkook sambil membalas sapaan para bawahan dengan senyum manis yang merekah dibibir indah keduanya.
*********
Skip.
Kini keduanya telah sampai di kediaman keluarga min. Seokjin berniat untuk mengajak jimin dan hoseok sekalian. Kini Seokjin dan jungkook tengah menunggu jimin yang sedang bersiap begitu pula dengan hoseok. Seokjin memang tidak memberi tahu akan kedatangannya pada jimin. Selama menunggu jimin Seokjin memainkan ponselnya sedangkan jungkook tengah pergi kedapur untuk membuat minum.
Tak lama hoseok dan jimin datang.
"Apa kau sudah memberi tahu si pucat" Tanya nyonya kim.
"Tentu saja, kalau tidak si pucat akan memakanku hidup hidup" Ujar hoseok.
Kemudian kedua wanita paru baya itu terkikik geli.
"Bagaimana dengan si kutub apa kau sudah memberi tahunya" Tanya hoseok. Seokjin mengangguk.
"Sudah, aku memberi tahu asistennya karna dia sedang dalam ruang oprasi" Tutur Seokjin.
Seokjin sudah tidak kaget dengan tingkah sahabat masa mudanya. Yang mana mereka berpisah saat usia velan dan taehyung berusia lima tahun. Keduanya masih tidak menyangka kalau pada akhirnya mereka akan menjadi keluarga.
Jungkook berjalan menuju ke arah dua wanita paruh baya dan wanita dengan perut buncit didepannya.
"Apa semua sudah siap? " Tanya jungkook semuanya mengangguk jungkook pun menggandeng lengan jimin.
"Eonni, apa ini tidak berat" Tanya jungkook kala pandangannya jatuh pada perut buncit jimin. Jimin tersenyum hingga netranya tinggal segaris. Begitupula dengan Seokjin dan hoseok.
"Kau akan mengetahuinya nanti kookie" Ujar jimin. Lalu mereka masuk ke mobil masing masing dengan jungkook bersama Seokjin dan jimin bersama hoseok.
Setelah menempuh sekitar dua puluh lima menit perjalanan akhirnya mereka sampai di mall terbesar di Korea yang tak lain adalah mall milik min Yoongi selaku ayah dari jimin dan suami dari hoseok.
Keempat nya masuk dan disambut oleh satpam yang berjaga di depan pintu masuk.
Keempatnya menuju lantai tiga dimana dilantai dikhususkan untuk barang barang branded. Jungkook dan jimin masuk kesalah satu toko pakaian sedangkan Seokjin dan hoseok masuk kedalam toko tas bermerek.
Pandangan jungkook tertuju pada sebuah baju dinas malam transparan dengan aksen pita dikedua bahunya.
Jimin yang menyadari arah pandangan jungkook langsung bertanya.
"Apa kau mau mencoba itu" Dengan senyum menggoda jimin menanyakan nya pada jungkook.
Jungkook malu untuk menjawabnya.
"Apa tidak terlihat aneh eonni" TAnya balik jungkook.
"Kenapa aneh, aku saja menggunakannya setiap hari" Tutur jimin. Kemudian jimin memanggil salah satu pekerja ditoko itu untuk membungkus kan baju dinas malam yang menyita perhatian jungkook.
"Eonni, kenapa eonni malah membungkus kan itu" Tanya jungkook.
"Kau tenang saja, taehyung tidak akan marah, justru dia akan senang kalau kau menggunakannya" Tutur jimin. Jungkook mencerna ucapan jimin benar juga kata jimin lagipula tamu bulanannya sudah pergi namun taehyung tak mengetahuinya karna selama satu minggu ini mereka hanya tidur dengan berpelukan saja tidak lebih dan taehyung bukanlah tipe orang yang suka bertanya tentang hal seperti itu.
Setelah selesai memilih beberapa pakaian dan kebutuhan lainnya kini keempat wanita cantik ini tengah berbincang di sebuah restoran sambil di temani ngemil sore. Setelah puas berbelanja ria akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke kediaman masing masing.
.
.
.
.
.
.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
twins with different attitudes [Tamat]
Romancemenceritakan kisah saudara kembar yang sangat menyayangi satu sama lain namun memiliki sikap yang bertolak belakang. gs taekook vmin Sebelumnya saya ucapkan banyak banyak terimakasih untuk teman teman yang sudah memberikan dukungannya untuk saya, s...