Cp 52

117 5 4
                                    

Kini jungkook telah selesai dengan menggunakan pakaian yang diberikan jimin padanya. Kini giliran jimin yang membersihkan dirinya.

Jungkook menunggu jimin dikamarnya tak berapa lama jimin keluar dengan Bathrobe dan menuju walk in closet. Kini keduanya telah segar dan cantik jimin  dan jungkook turun dan mereka lihat kedua pria yang mereka cintai masih sibuk dengan acaranya.

"Sampai kapan kalian akan bermain, ini sudah terlalu sore" Ujar jimin dan mendudukkan bokongnya disofa empuknya disusul dengan jungkook disampingnya.

Tiba-tiba ponsel jungkook berdering menandakan ada panggilan masuk, jungkook mengangkat panggilannya ternyata sang ibu yang menelpon.

"Halo"

"Kookie kau dimana? Ini sudah sore"

"Kookie dirumah eonni mom"

"Cepat pulang sebelum daddy mu yang menjemputmu"

"Iya mom, ini kookie mau pulang"

"Baiklah, hati hati sayang"

"Hem, bye mom" Jungkook mematikan telponnya sepihak.

"Siapa? " Tanya jimin.

"Mommy eonni, dia menyuruhku pulang" Ujar jungkook.

"Kookie kau akan pulang? " Tanya taehyung.

"Iya oppa, lagipula ini sudah terlalu sore" Ujar jungkook.

Jungkook memasukkan ponselnya pada tas kecil yang sedari tadi dia letakkan di sofa.

"Oppa akan mengantarmu" Ucap taehyung.

"Hyung kau menang sekarang" Ujar taehyung dengan mematikan ponselnya, velan yang mendengar itu tersenyum.

"Ayo kookie" Ajak taehyung.

"Eonni, oppa kami pulang dulu" Pamit jungkook.

"Hati hati, tae jangan macam macam mengerti" Ujar jimin.

"Kookie, kalau bayi beruang ini macam macam bilang saja padaku, akan ku ambil organnya dan akan kuberikan pada singa laparku" Ujar velan yang membuat taehyung merinding, tapi tunggu, sejak kapan kembarannya memiliki peliharaan singa? Bukankah dirinya melebihi singa, pikir taehyung.

"Ya ya baiklah, ayo sayang kita pulang" Ujar taehyung sambil menggandeng tangan jungkook.

"Ingat tae, jangan macam macam" Ujar velan dan taehyung hanya menggabungkan dua jarinya membentuk huruf O.

Taehyung dan jungkook sedang diperjalanan menuju ke kediaman jungkook.

"Kookie, apa daddymu galak" Tanya taehyung takut takut.

Jungkook mengernyit tak mengerti.

"Maaf kookie aku tak bermaksud" Ucap taehyung tak enak hati.

"Tak apa oppa, daddy itu baik, cuma kalo aku pulang terlalu sore atau bermain keluar terlalu lama dia sering khawatir, dan jika aku telat pasti daddy sendiri yang akan mencariku tapi daddy tak pernah memarahiku, dia hanya sangat menyayangiku karna aku putri satu satunya"ujar jungkook panjang lebar.

Taehyung mengerti dan dia menghembuskan nafas lega.

"Apa oppa takut? " Tanya jungkook.

Taehyung gelagapan.

"Tidak, oppa tidak takut, hanya saja" Taehyung menjeda ucapan nya.

"Oppa gugup kookie"ucap taehyung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Jungkook menggeleng dan dia tertawa mendengar penuturan taehyung.

" Apa itu lucu? "Tanya taehyung.

" Maaf oppa aku tidak bermaksud"jungkook tak enak hati.

"Tidak apa, aku senang kalau aku bisa membuat bidadariku tersenyum" Ucap taehyung sambil mengedipkan kedua matanya.

"Ih,, genit" Ucap jungkook sambil memalingkan wajahnya yang memerah.

"Kenapa kau memalingkan wajahmu kookie" Goda taehyung.

"Ih oppaa" Jungkook pun menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Hahahah, kau sungguh menggemaskan kookieaa" Ujar taehyung. Perjalan keduanya tak terasa karna diselingi candaan dari keduanya. Kini sampailah mereka pada sebuah mansion mewah bernuansa eropa klasik. Gerbang terbuka secara otomatis taehyung memberhentikan mobilnya dan jungkook pun pamit.

"Oppa tidak mampir dulu? "Tawar jungkook. Taehyung menggeleng sebagai jawaban.

" Tidak kookie, mungkin nanti oppa akan mampir bersama kedua orang tua oppa"ucap taehyung sekali lagi dia membuat pipi jungkook bersemu semerah tomat.

"Oppa hentikan, kau membuatku malu, ya sudah kookie masuk dulu ya" Pamit jungkook taehyung mengangguk, jungkook melambaikan tangannya, taehyung membalasnya dan mulai melajukan mobil mewahnya.

"Kookie, siapa itu? "
.

.

.

.

.

.

.

.
Next

twins with different attitudes [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang