Cp 44

115 4 0
                                    

Kini velan dan jimin telah berada dikamar hotel ala pengantin baru bunga bunga menghiasi kamar tersebut sangat indah. Velan mendudukkan jimin dikursi meja rias dan membantu melepaskan aksesoris yang berada di kepala jimin. Dengan hati hati velan mengambil aksesoris tersebut agar orang tersayanhnya tidak merasa kesakitan.

"Velan, kau mandilah dulu aku bisa melakukannya sendiri" Ujar jimin.

"Tak apa, aku akan membantumu membersihkan makup juga" Tutur velan.

"Tapi vel"

"Shutt, jangan membantah sayang" Jimin merona kala velan memanggilnya dengan sebutan sayang. Setelah selesai dengan aktifitas nya velan membalikkan tubuh jimin agar menghadapnya.

Velan berjongkok lalu menggenggam tangan jimin dan menciumnya.

"Aku minta maaf padamu karna telah membuat mu menunggu, aku minta maaf atas sikapku yang pengecut karna tidak bisa mengungkapkan perasaan ku" Ujar velan sambil mengecup tangan jimin. Jimin tersenyum, hatinya bagai penuh dengan bunga, ini seperti mimpi bagi jimin disaat dirinya ingin menyerah malah ada kejutan dahsyat untuknya.

"Sudahlah vel, kita mulai semuanya dari awal ok" Ucap jimin velan medongak menatap lamat wajah cantik sang istri. Dia tersenyum, sungguh bodoh dirinya karna menyia nyiakan wanita secantik dan sebaik jimin.

"Sekarang kau mandilah, badanmu bau" Ujar jimin sambil sebelah tangannya menutup hidungnya.

Velan tersenyum, dia bangkit lalu membisikkan kata yang membuat jimin merona hebat.

"Tunggu aku baby, aku akan membuatmu menikmati malam ini" Perkataan velan sukses membuat jimin merona sedangkan velan dia merasa puas karna telah berhasil menggoda sang istri.

"Cepatlah mandi dasar mesum" Ujar jimin sambil memalingkan wajahnya.

Dengan cepat velan melesat dikamar mandi. Suara gemericik air terdengar dan menari nari di indra pendengaran jimin. Jimin telah selesai membersihkan makup nya kini tangan mungilnya tengah bersusah payah untuk melepaskan pengait gaun yang dikenakannya. Velan melihat sang istri tengah kesusahan melepas pangait gaunnya.

"Apakah kau butuh bantuan" Tawar velan, sungguh dia bersusah payah menelan salivanya. Jimin terkejut dilihatnya velan sangat sexi dengan hanya memakai handuk sebatas pinggal otot otot nya terpangpang jelas membuat jimin membatu, rambut yang masih setengah basah menambah ketampanan dan juga kesan sexi yang berkali-kali lipat.

"Hei, kenapa kau ngelamun? " Tanya velan karna tak mendapati jawaban dari sang istri dengan inisiatif velan membuka pengait gaun yang dikenakan jimin, jimin mulai sadar saat tangan besar yang menggenggam tangan mungilnya bergerak perlahan membuka pengait satu demi satu sampai tiba di pengait Terahkir yang berada tepat dilinggang ramping milik jimin. Velan mengecup ceruk leher jimin membuat sang empu mengerang.

"Ehng~~"

Velan seakan terhipnotis begitu pun jimin.

Velan menurunkan perlahan gaun yang dikenakan jimin. Pundak putih susu itu sekarang terpampang nyata dihadapan velan.

Velan membalik jimin agar mengadap nya.

Lumatan lumatan kecil disertai dengan penuh kelembutan velan berikan pada jimin. Jimin pun membalasnya dengan sesekali mengigit kecil bibir sexi velan. Sungguh bagi velan saat ini bibir jimin adalah candunya.

Selang beberapa menit keduanya menyudahi acara ciuman panasnya. Jimin pamit guna membersihkan diri namun velan seakan belum puas dengan acara ciumannya. Sekali lagi sepasang pengantin baru itu melakukan ciuman panasnya. Lumatan yang tadinya lembut kini beransur menuntut lebih, velan dengan sangat handalnya membuat tanda kepemilikan dileher jimin. Sedangkan jimin hanya mengeram sambil menikmati perlakuan sang suami. Tiba-tiba velan menyudahi aksinya dengan berakhir mencium kening jimin sampai akhirnya dia membisikkan sesuatu sambil menggigit kecil telinga jimin.

"Mandilah, kau bau" Bisik velan, sungguh jimin serasa dijatuhkan dengan paksa saat mendengar bisikan sang suami. Jimin sudah memasang wajah masam sebelum kembali lagi velan membisikkan sesuatu yang membuat jimin merona karnanya.

"Mandilah, kalau tidak aku yang akan memandikan mu" Goda velan jimin reflek berlari kekamar mandi karna gaun yang dia kenakan sudah terlepas saat mereka berciuman.

.

.

.

.

.

.

Next

twins with different attitudes [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang