[✓] 7 WISHES

43. Rumah Yang Roboh

[Episode 43--Rumah Yang Roboh]

"Ketulusan dapat memperdaya manusia, menjadikan mereka buta akan kebenaran bahwa pengkhianat terhebat terkadang berasal dari orang-orang terpercaya."-7 WISHES.

***

Haaii??

Seneng gak dapet notif dari Mwiza?

Buka part ini jam berapa?

Liburannya pada kemana aja nich?

📌Tinggalkan pesan/harapan kamu di sini sebelum tahun 2023

Sejauh ini, kamu dapat pelajaran apa aja dari cerita ini?

Siapkan hati untuk segera berpisah dengan mereka, yaa ❤️❤️

Komen di setiap paragraf biar rame dong, jadi gak mood nulis kalo yang komen dikit:(

Bacanya pelan-pelan aja ya, diresapi baik-baik biar feel-nya nyampe🤍

***

"Kaum itik dislepet si Bendu
Kalo kambing ditangkep si Tarling
Ga bosen apa kaka cantik ngewetped mulu?
Hiling lah kita hiling."-dari Riki Abdul Aziz.

***

Gemerlap lampu jalanan redup tampak temaram. Hujan deras turun lumayan lebat membasahi tanah gembur. Sementara angin malam terus berhembus kencang seakan turut hanyut membelenggu tubuh seorang laki-laki yang terduduk di teras depan apartemen. Jaket hitam merekat sempurna pada tubuhnya guna melindungi dari hawa dingin.

Di saat semua orang tengah sibuk ikut melaksanakan acara tahlilan pasca kematian Hasbi, ia sama sekali tidak berminat untuk sekadar berpartisipasi.

"Kita tunggu sebentar lagi permainan akan segera dimulai."

***

Setelah acara tahlilan dan pergelaran doa yang dipimpin oleh para Kiyai selesai, Chandra langsung menyuruh para pelayan untuk memberikan imbalan berupa amplop berisi uang tunai jutaan rupiah kepada kaum ulama. Dan memerintahkan beberapa asistennya untuk membagikan ratusan box berisi makanan gratis kepada para warga yang turut hadir sebagai oleh-oleh untuk pulang ke rumah.

"Sini watashi aja yang bagiin makanannya Tante, biar keliatan kek orang kaya," ucap Riki sembari tersenyum songong, berdiri tegak merapikan posisi sarungnya di pinggang sebelum mengambil alih tempat seorang pelayan tadi.