みや | Prolog

312 44 0
                                    

Miya kembar duduk berhadapan di meja makan, Osamu menatap kakaknya lamat. Dua alisnya naik menandakan kalau dia tengah resah kepada Atsumu.

Baru saja adiknya menemukan Hasil Tes Pemeriksaan Kesehatan milik Atsumu.

Miya family memang rutin melakukan check up kesehatan tiap 2 tahun sekali. Tetapi yang ini berbeda, HPK ini mengenai pengobatan sebuah penyakit.

Dan, kakaknya sampai merahasiakan itu.

"Jelasin." katanya. Dipertegas.

Atsumu hanya menghela napas.

Dadanya menghimpit. Sang kakak masih tidak berniat untuk menatapnya. Kepala Osamu mendadak pening, dia merasa serba salah.

"Lo bilang takut gua khawatir, alasan lo gak berdasar sama sekali. Udah gila lo, Tsum."

"Udah."

"Sejak kapan lo sembunyiin?"

"Sejak gua merasa gila."

"Yang serius anjing."

Lagi-lagi dia berdecak, wajah Atsumu tampak mengeluh.

"Serius gimana lagi? gua udah kasih tau semuanya."

Osamu kehilangan akal. Dia ngga habis pikir kalau Atsumu bisa menyembunyikan hal besar seperti ini, bahkan sejak tahun lalu.

"Karena ini lo out msby dan ignore sama ocehan kak Oikawa? sampe advice kak Shinsuke gak lo denger? lo annoying banget dah."

"Karena gua gak mau nyusahin temen temen."

Wajahnya sebal menatap Atsumu. Mereka tidak sedang bermain petak umpet, apa yang Atsumu pikirkan. Mengapa dia berusaha menanggung semua ini sendirian sampai terjadi salah paham diantara kakaknya dan Oikawa.

"Gua sodara lu bukan sih? gua ini masih lo anggap adik gak?"

"Kok lo jadi sensitif gitu? gua gak kenapa kenapa!"

"Gausa tinggi nada lo, bang!"

Wajahnya kesal dan emosi menatap Osamu. Yang ditatap balik melirik kakaknya sinis. Keduanya berakhir bersitegang.

"Tsum, lo kekanakan banget."

"Gua udah kasih alasan."

"Alasan lo gak merubah kenyataan kalau lo itu sakit, Tsum."

"Gua baik baik aja!"

"Ini HPK apa? sampah?!"

Dua lelaki itu meneriaki satu sama lain. Keduanya keras kepala dan tidak mau mengalah. Keadaan semakin panas.

"Sam, gua cuma gak mau lo khawatir."

"Apa dengan ketauan begini lo pikir gua gak semakin khawatir?!"

"Makanya jangan lancang!"

"Oh, maksud lo biar gua taunya nanti pas lo udah mati gitu?"

"Gua gak bermaksud, Sam!"

"Lo beruntung karena bonyok lagi settle di luar negeri. Be wise, Tsum. Lo tuh gak tinggal luntang lantung sendiri. Lo hidup di rumah ini, kita hidup berdua gak sendiri. Dewasa!"

"Otak lo objektif banget, Sam. Sampe lupa gua juga punya hati."

"Mau kemana? Atsumu!"

•▪︎•

to be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continue..

ElusifonemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang