Dia tidak selera, Omurice lezat yang seharusnya Osamu sukai itu enggan tertelan. Masih ditatap wajah sang kakak yang berhadapan dengan dirinya di atas meja makan. Jujur Osamu agak tersentak dan sedikit keheranan apa yang membuat Atsumu sampai seperti itu.
Putus cinta?
Entahlah.
Atsumu bergumam, "Enak!" tatapnya pada Osamu. Senyum lelaki itu membuat adiknya memicingkan mata.
Ada batuk yang keluar seperti berdeham, Atsumu kelihatan ingin membuka percakapan.
"Sam, Sam"
Osamu mengunyah makanannya seraya melirik Atsumu terang-terangan.
"Gua tadi main voli bareng anak anak," gelak tawa sesaat mencuat. "Si Burtot nangis, kocak bet, minta gua balik ke tim.." lalu menggeleng tak habis pikir dengan sifat kekanakan Bokuto. Sahabat karibnya.
Osamu menyahut dengan deham sekali, meraih gelas disisi kanan piring.
"Kalo gua gak sakit kayaknya besok gua main lagi sama msby di kedubes Inggris."
Tangannya berhenti, Osamu stagnan.
"Kayaknya gua doang yang kaga sibuk," Osamu mencuri pandang dan mendapati Atsumu yang memainkan makanannya. "Gua mau main voli lagi.."
Atensinya beralih. Osamu tidak sampai untuk terlalu lama melihat wajah murung Atsumu biar pun hanya tersirat lewat garis iris matanya.
Atsumu merindukan voli.
"Sam?"
Maniknya mengerjap menyadari telapak tangan Atsumu sudah berada di depan wajahnya. "Ha.."
"Lo sakit?"
Kepalanya miring, alisnya bertaut. Astumu menatap orang di depannya mulai curiga. Kelakuan Osamu sejak tadi mencurigakan, tidak biasanya dia bermusuhan dengan omurice sangat kentara kalau Osamu berusaha menghabiskan makanannya seolah dia tidak suka dan dipaksa.
Buru-buru tawa renyah muncul. Senyumnya kaku menyuap omurice dipiring. Atsumu hanya mendiami.
"Oh iya, kalung lu tadi pas main voli gua lepas. Ngeri rusak. Ada di tas."
"Iya.."
"Dideket blok 056 ada toko mochi baru Sam, mochinya bentuk dinosaurus kek Omimi hahaha"
"Iya.."
"Obat lo udah diminum belom? jangan lupa minum."
"Iya.."
Tubuhnya disandarkan ke badan kursi. Atsumu menghela napas, "Gila dua tahun kaga main voli berasa kek di neraka. Kek tau aja gua neraka haha"
"Iya.."
"OSAMU."
Osamu terkesiap setelah Atsumu berteriak namanya, wajahnya yang sebal berubah sweatdrop.
"Lo sakit?"
Keringat dibalik punggungnya mengucur, Atsumu hanya mendekat mengapa Osamu jadi ketakutan begini. Anak itu menjauh terpatah begitu Atsumu hendak meraih kepalanya.
"Sam..?"
"Gak apa apa, udah makan, makan Tsum."
"Osamu--"
"Di pusat perbelanjaan tadi ada toko Onigiri keknya baru buka juga. Gua ada kepikiran mau buat toko kek begitu, menurut lu gimana?"
Atsumu menatap sang adik yang tengah berpikir kedua matanya menatap langit-langit rumah, mencoba mengurangi kecurigaan Atsumu kepada Osamu.
Osamu jelas menyembunyikan sesuatu. Atsumu juga tidak mengerti yang pasti baru kali ini Osamu menghindar bukannya menimpali.
"Sukses kok, yang penting konsisten dulu soal ada yang beli atau engga urusan makan gua siap jadi tong sampahnya hahaha"
"Pala kao."
Atsumu diam. Atensinya jatuh pada piring di atas meja makan yang sudah kosong, sedangkan milik Osamu masih tersisa dan ada dua mini brokoli yang belum anak itu makan.
"Sam"
Tidak ingin terlalu serius, Osamu pura-pura tak dengar.
"Gua masih sama kok. Kalo ada gimana gimana sama gua, jangan percaya ya."
"Haha apa anjir jadi melow gini," "Makan tuh omurice sebelum jadi keras, keras kek otak lo."
"Ya kalo lembek mental lo dong"
"Bangsat."
"Dengerin dulu anjing.."
"Ga usah dibahas. Gua ngerti."
"Gua gak mau kalo nanti berefek ke batin lo, Samu."
"Kitil udah kek gua paling tersakiti aja haha"
"Eeq lu"
"Muka lo"
"Gua gak mau jadi boomerang yang nyerang batin lo karena gak siap dengan perubahan gua ini."
"Yah siap lah. Tar gua buatin headline nya, pemain voli terkenal Atsumu Miya pensiun diketahui masuk sekte rambut kuning tai yang mulai trend saat ini."
Atsumu melempari garpu ke arah adiknya yang tengah terkekeh puas.
"Garing su"
"Muka lo"
"Muka lo alot."
"Head-ass."
"Anjeng sok enggres, sebel."
▪︎•▪︎
to be continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
Elusifonem
FanfictionTerkadang Atsumu membenci suara lalu Osamu akan selalu berada di sana untuk membuat Atsumu tidak begitu membencinya lagi. Penyakit yang sangat langka ini hanya 0,1% jiwa yang mengalaminya, tetapi mengapa harus Atsumu? Karakter milik, Haruichi Furuda...