Mm, bibirnya tak berhenti bergumul. Tangannya gemetaran habis-habisan dan Atsumu merasa tidak enak, lelaki itu cemas sampai alisnya mengernyit.
Dia harus menenangkan dirinya dulu atau orang-orang akan mengkhawatirkannya setelah mendengar suara Atsumu bergetar.
S-sial
"Atsumu Miya.."
Voice nya dinyalakan. Kamera komputer posisi turn off, Atsumu menahan giginya saling beradu.
"Y-ya.. pak." salivanya tertelan memberatkan.
2 menit lewat..
"Ga bisa.." desisnya dengan tangan mencengkram sisi meja, kepala Atsumu tenggelam dalam wajahnya berkerut dengan mata yang memejam kuat.
Maniknya mengerjap, kelopaknya sedikit tertarik tegang.
"Karena tidak ada jawaban, Fumio, tolong gantikan Atsumu."
Voice dimatikan. Atsumu dengan seperti terantuk beranjak keluar kamar, memilih bagian dapur untuk mengambil segelas air. Berharap itu bisa sejenak menenangkannya.
Namun tak landai, tubuhnya beringsut karena kaki kirinya tersandung meja pantry. Atsumu berusaha menghirup oksigen sebanyak mungkin ketika napasnya mulai tersenggal.
Pikirannya dipenuhi banyak sekali kata-kata yang sangat mengganggu sampai-sampai indra pendengarannya ikut terusik.
"Argh"
Kenapa, kenapa Atsumu jadi berlebihan seperti ini. Sarafnya merespon secara berlebih. Pandangannya membuat dia pusing. Ada yang salah dengannya.
Gak boleh begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elusifonem
Fiksi PenggemarTerkadang Atsumu membenci suara lalu Osamu akan selalu berada di sana untuk membuat Atsumu tidak begitu membencinya lagi. Penyakit yang sangat langka ini hanya 0,1% jiwa yang mengalaminya, tetapi mengapa harus Atsumu? Karakter milik, Haruichi Furuda...