みや | Weirdo

142 29 0
                                    

Menu malam ini adalah omurice, makanan kesukaan mereka sejak kecil. Kini Osamu tengah menunggu Atsumu yang belum keluar kamar. Mereka sempat bertukar senyum saat Atsumu meraih tasnya di meja sebelum masuk ke kamar dan tidak keluar lagi. Apa dia sudah tidur?

Osamu berakhir menghampiri kamar kakaknya, mengetuk pintu dua kali.

"Lutung, makan gak?!"

Atsumu keluar.

"Mau kemana?"

"Kamar mandi..?"

Osamu memperhatikan Atsumu yang melewatinya begitu saja.

"Kebelet?"

Atsumu tak menoleh. "Mandi"

Eh?

"Satu jam lalu lo udah mandi." tangannya diraih, Osamu kelihatan bingung.

Atsumu tersenyum dengan alis mengernyit.

"Belom. Udah ah."

"Lo udah mandi. Ngeyel banget dibilangin, pikun lo?"

Atsumu tertawa. "Aneh, lo." tangannya ditarik agar lepas dari genggaman Osamu.

"Tsumu, cuacanya lagi gak baik nanti masuk angin. Makan aja, Atsumu."

"Ah apaan sih!"

Osamu stagnan ketika tangannya ditepis kasar. Atsumu kenapa?

"Ga usah kasar!"

"Berisik, brengsek."

Tunggu, Atsumu sedikit berbeda dari biasanya. Dia tidak pernah bicara kasar dengan nada serius seperti ini bahkan suaranya tinggi.

"Atsumu!"

Bahunya ditarik. Osamu terkejut karena Atsumu sampai membentur dinding padahal dia tidak menggunakan tenaga saat menarik barusan.

"Tsumu..."

Atsumu memegangi telinga kirinya erat. Dia kelihatan meringis dan seperti kesakitan, Osamu menjadi panik.

"Tsum.."

Tubuhnya didorong begitu mendekat. Adiknya sangsi.

"Jangan deket deket."

Osamu bingung sekali. Tangannya masih melayang, berusaha meraih Atsumu dengan hati-hati. Kakinya maju mundur bimbang.

"Gapapa, ok? gapapa, ada gua.."

"Sam!"

Dia tremor begitu mendengar Atsumu membentaknya. Ini pertama kali seumur hidupnya melihat Atsumu begitu menyeramkan. Salivanya ditenggak susah payah.

"Atsumu..."

Tanpa peringatan orang itu mendekat. Meraih kedua bahu Osamu, menatapnya dengan senyum kaku yang membuat Osamu salah tingkah karena takut.

"Ayo, kita makan bareng.."

▪︎•▪︎

to be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continue..

ElusifonemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang