"Jaemin-ah."Wanita paruh baya itu berseru ketika anaknya telah sampai dirumah.
"Eomma, sesuatu terjadi? Kau menelponku sampai sepuluh kali tadi." sahutnya sembari memperhatikan keadaan ibunya yang terlihat sangat baik.
Nyonya Na tersenyum, namun Jaemin ada menangkap sesuatu yang berbeda dari senyuman ibunya. Ada perasaan tak rela dan kecewa disana.
"Eomma pikir akan dapat menantu keluarga Lee, tapi ternyata kau lebih memilih gadis marga Hwang untuk bersanding denganmu."
"Apa maksud eomma?" Jaemin benar-benar tak mengerti, perasaannya mulai tak enak ketika sang ibu menyebutkan marga adik tingkatnya.
Nyonya Na menghela napas sedih. "Kekasihmu ada diruang tamu, temuilah dia. Eomma ingin beristirahat, semuanya terlalu mengejutkan untukku." ucapnya sebelum berbalik menaiki tangga.
"Kekasih? Apa maksudnya kekasih? Aku bahkan tak berhubungan dengan siapapun saat ini." monolognya frustasi.
Lantas dengan perasaan bingung dan menahan amarah Jaemin melangkah cepat dengan kaki panjangnya menuju ruang tamu.
Disana ia bisa melihat ada Ayahnya yang duduk di single sofa. Lalu di seberangnya ada pria patuh baya dengan gadis yang duduk disampingnya. Jaemin belum bisa melihat siapa gadis yang dengan lancang mengaku sebagai kekasihnya itu, namun rambut itu terasa tak asing baginya.
"Oh,Jaemin-ah." seru Tuan Na membuat sepasang ayah dan anak itu ikut menoleh kebelakang dimana pemuda jangkung itu berada.
"Berengsek." desis Jaemin setelah tebakannya tak meleset sedikitpun. Matanya menatap tajam pada gadis yang tersenyum miring terkesan mengejek padanya. Tangannya mengepal dan rahangnya mengeras.
"Apa yang kau lakukan disini,Hwang Yeji?" desisnya tajam membuat kedua orang tua disana terkejut sedangkan Seulgi malah tersenyum kecil.
"Tentu saja menemui Oppa, bukankah kau akan mengajakku berkencan? Sejak awal kita berpacaran, kita belum pernah berkencan." Yeji memulai aktingnya.
"Appa tidak tahu jika kekasihmu adalah anak dari Tuan Hwang." kini Tuan Na angkat bicara. Seperti Ibunya, Jaemin juga menangkap kekecewaan dalam ucapan ayahnya.
"Aku tidak!" pekik Jaemin "Aku tidak berpacaran dengannya-" ia menunjuk Yeji, lalu beralih menatap ke ayahnya. "Ataupun yang lainnya. Aku sedang tidak berhubungan dengan siapapun saat ini." lanjutnya tak terima.
"Kau tidak bisa membohongi appa Jaemin, Yeji sendiri yang berbicara seperti iti dihadapan kami semua."
"Aku tidak berbohong! Dia- dia lah yang sudah berbohong pada kalian semua! Dia mengaku sebagai kekasihku, karena tak terima aku menolak cintanya!"
Yeji tak gentar setelah pengakuan Yeji, ia hanya masih memasang seringaian yang mana membuat Jaemin ingin mencekik gadis itu.
"Jadi bagaimana Tuan Na? Apakah aku harus menarik sahamku kembali?" Tuan Na kebingungan mendapati situasi yang bahkan ia tak tahu mana yang benar.
"Jaemin-"
Ayahnya menatap memohon pada Jaemin, membuat Jaemin menggeram marah.
"Aku lebih baik tidak mempunyai harta apapun daripada harus berpura-pura mencintai gadis licik itu!" pekik Jaemin yang masih tak terima lalu berbalik pergi -
PRANK
Setelah memecahkan guci kesayangan ayahnya yang bernilai ratusan dolar.
••••••
"Ahjussi! Aku ingin es krim yang coklat ya satu!"
Pria paruh baya penjual es krim itu mengangguk lalu memberikan sesuai pesanan anak itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝
Historia CortaJaemin dan Jeno berteman layaknya sepasang kekasih. Dimana ada Jeno, disitu ada Jaemin.Bagaimana posesif Jaemin terhadap Jeno. Dan bagaimana Jeno sangat tergantung pada Jaemin. Tapi jika ditanya, Jaemin menjawab mereka hanya berteman. Sebenarnya bag...