chapter 15

2.1K 164 1
                                    


Jaemin sedang berdiri dengan kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celana sekolahnya. Mata bulatnya itu menatap teduh pada sosok mungil yang baru saja keluar dari mobil mewah berwarna silver itu.

Sebuah tawa kecil melihat bagaimana sosok itu memekik kesal ketika surainya diacak-acak oleh seorang pemuda yang lebih tua darinya terlihat dari sosok yang mengenakan setelan formal.

Tak menunggu lama, Jaemin melangkahkan kakinya ketempat sosok mungil itu berdiri.

"Selamat pagi Mark hyung!" sapanya setelah sudah berada di depan keduanya.

Mark, sang pelaku yang membuat wajah sosok mungil disampingnya itu tertekuk membalas sapaan Jaemin  dengan senyum ramahnya.

"Maaf sudah memonopoli princess Jeno hari ini, sungguh aku sangat merindukan adik kecilku ini. Iya kan No?" tanyanya dengan jahil mencolek dagu adiknya.

Jeno mendengus kesal, lalu menepis tangan Mark

Membuat kedua dominan disana terkekeh geli.

"Berhenti menekuk wajahmu seperti itu, kau tak ingin memberi salam perpisahan pada Hyung" tanya Mark sedih sembari merentangkan kedua tangannya.

Jeno melengos berpura-pura memeriksa kukunya. Membuat Mark gemas dan lagsung mendekap adiknya dalam pelukan eratnya.

"Hyung! Sesak, aku tidak bisa bernapas!"

"Aigoo, adik hyung yang cantik, yang manis, yang imut, yang mungil, yang lucu. Gemasnyaaa "Mark mengayunkan tubuh Jeno ke kanan dan ke kiri.

"Yak! Mark Lee!"

"Yak!" pekik Mark dengan mata melebar, pelukannya juga refleks terlepas. "Kau mulai berani memanggilku dengan tidak sopan eh!" kesalnya dengan menarik kedua pipi Jeno, membuat sang empu meringis kesakitan. Setelah itu Mark melepaskan cubitannya dan mengusap pipi Jeno yang merah lalu memberikan bonus kecupan sayang pada kedua pipi adiknya.

"Baiklah hyung pergi ke kantor dulu, belajar yang rajin, Oke?" Mark mengusap sayang surai Jeno, lalu mengalihkan atensinya pada Jaemin "Jaga adik manis kita ya Jaemin ah." godanya sembari mengedipkan mata pada sahabat adiknya itu.

Jaemin terkekeh menanggapi perkataan Mark, lalu memberikan jempol pada yang lebih tua. "Serahkan saja pada panglima ini, pangeran." kekehnya mendengar ucapannya sendiri diikuti oleh Mark. Dan Jeno yang lagi-lagi hanya mendengus kesal. la serasa menjadi anak kecil diantara Kakak dan sahabatnya.

"Dahh~~"

Jaemin dan Jeno membalas lambaian tangan dari Mark mereka saling pandang setelah mobil Mark sudah tak terlihat.

"Silahkan Princess, hamba akan Setia mengawal anda."

Jeno terkekeh geli, lalu meletakkan tangannya diantara siku Jaemin yang tertekuk.

"Ayo Panglima-"

••••

"Masih merana?"

Lucas  yang sejak tadi melamun menolehkan kepalanya menatap sepasang sahabat yang tengah berjalan ke arahnya.

"Seperti yang kau lihat." acuhnya.

Jaemin menggeleng prihatin, meletakkan tasnya di samping kursi Lucas. Lalu mendudukkan Jeno di atas meja seberang Lucas

"Lucas Hyung kenapa?"

Jaemin mengedikkan bahunya, lalu memeluk Jeno dari samping "Dia merana gara-gara Johnny hyung." bisiknya yang terdengar masih kuat. Membuat Lucas mendengus malas.

-ˋˏ 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 ˎˊTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang