chapter 25

2.1K 197 24
                                    

Jeno mengusap surai itu dengan lembut, matanya tak lepas dari paras tampan yang sedang memejamkan matanya itu.

Saat ini mereka tengah berada di rumah Jeno. Entahlah, ia belum siap jika harus bertemu dengan keluarga Na itu. Setelah memberikan bubur dan meminum obat, pemuda jangkung itu terlelap dalam tidurnya. Efek dari obat yang ia konsumsi.

Tubuhnya juga sudah tidak menggigil dan keringat dingin juga tak lagi keluar dari tubuhnya. Jaemin hampir saja pingsan, jika sedikit lagi mereka tidak memberinya penanganan pertama. Daya tahan tubuhnya sangat lemah, padahal setahu Jeno seorang Na Jaemin jarang sekali terkena penyakit. Karena rajinnya pemuda itu berolahraga.

Ceklek

"Jeno-ah."

Si mungil menatap Lucas yang berdiri diambang pintul kamarnya. Pemuda pucat itu mengisyaratkan Jeno untuk keluar sebentar.

Jeno mengangguk sekali, sebelum pintu kembali ditutup oleh Lucas. Menghela napasnya sebelum menaikkan kembali pemanas ruangannya, ia bisa melihat jika bibir Jaemin masih pucat. Dan belum
sepenuhnya kembali pada warna asalnya.

Cup

Mengecup sekilas bibir pucat itu sebelum beranjak bangun dari sana.

"Cepat sembuh, Nana. Aku mencintaimu."

•••••

"Ayah, tadi saat disekolah Haeun menggambar pemandangan. Lihat, ada gunung, sawah dan matahari."

Lucas tersenyum kecil, detik kemudian wajahnya terlihat begitu antusias.

"Waahh, cantiknya~. Ayah baru tahu jika matahari mempunyai mata, hidung juga bibir yang tersenyum." ucapnya menahan geli, sedangkan Johnny  tertawa kecil,sambil memegangi pinggang Lucas

Ya, saat ini mereka tengah berada di ruang keluarga rumah Jeno. Setelah tahu bahwa Jaemin tengah sakit dan diurus oleh Jeno, Johnny beserta Haeun segera pulang.

Entahlah, padahal tidak ada hubungannya Johnny dengan Jaemin

Dan tentang panggilan Ayah untuk Lucas, itu adalah permintaan sang empunya sendiri.

Setelah memberi penjelasan tentang kesalahpahaman Mingyu, akhirnya adik dari Johnny itu merestui hubungan mereka. Entah bagaimana awalnya, namun sekarang mereka. sudah menjadi sepasang kekasih.

Hanya tinggal menunggu Lucas lulus dari sekolahnya dan bekerja di perusahaan sang Ayah. Maka pemuda pucat itu akan segera dilamar sang pujaan hati dan menjadi Ayah Haeun secara sah.

"Haeun kemarin menonton teletubbies dan mataharinya memang seperti itu kok yah."

Lucas mengusap sayang Puncak kepala calon anaknya itu dan mengangguk pasrah saja. Percuma jika Lucas ngotot kalau matahari yang sebenarnya bukan seperti itu, toh Haeun juga masih kecil.

"Baiklah, jadi sekarang Haeun ingin menggambar apa?"

"Pemandangan!" serunya riang. Membuat  Lucas menghela napas sembari tertawa kecil, kemudian mengecup pelipis sang kekasih.

"Kau menyuruhku keluar dari kamar hanya untuk melihat kalian bermesraan?" Jeno melipat kedua tangannya di dada sembari mengangkat alisnya sarkas.

"Aigoo, kau sensitif sekali." cibir Lucas, detik kemudian pemuda itu memekik sakit karena cubitan sayang dari Johnny di area perutnya. "Duduklah dulu Jen, hyung dan Haeun akan masuk ke kamar dulu. Ayo sayang."

-ˋˏ 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 ˎˊTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang