"Kau benar mereka ada disini?"Jaehyun menatap gubuk kecil yang sudah tak terawat bahkan banyak semak belukar yang menutupi sebagian dari gubuk itu.
Jaemin mengangguk. "Aku yakin dia menyekap Jeno disini. Aku melihatnya sendiri bagaimana mobil itu berhenti tepat disini."
"Baiklah kalau begitu langsung saja kita masuk."
"Tunggu sebentar."
Jaemin dan Yeonjun yang akan melangkah sontak saja berhenti, keduanya secara serempak menengok ke arah Jaehyun untuk meminta penjelasan.
"Kalian tidak curiga?" matanya menelisik keseluruh sudut dimana hanya ada satu gubuk dan lainnya adalah halaman luas dengan berbagai macam tumbuhan yang sudah tak terawat. "Bagaimana mungkin Yeji begitu ceroboh tidak memerintahkan para pengawalnya untuk berjaga disini?"
"Benar juga." gumam Yeonjun
Suasana disini cukup sepi bahkan sejak mereka tiba belum ada seorang pun yang lewat jalan ini.
"Kalau begitu, kalian berdua berjagalah disini. Biar aku saja yang masuk ke dalam."
"Yak!" Jaehyun memekik. "Jangan bertindak bodoh! Bagaimana kalau-"
"Yak! Na Jaemin!" Jika saja situasi sedang tidak seperti ini. Jaemin pasti akan membungkam kedua orang yang sudah berteriak padanya,
"Aku akan bersama dengan Lucas"
"Apanya?" Sang pelaku yang berteriak memanggil nama sahabatnya itu menatap bingung ketiganya.
Sedangkan Jaemin tiba-tiba saja kepalanya mendadak migrain. "Berhentilah untuk banyak bertanya. Dan cepat ikut denganku." ucapnya yang langsung menarik kerah seragam Lucas, membuat sang empunya tersandung beberapa kali di barengi dengan pekikan kecil.
"Yak! Jangan berteriak, nanti ketahuan!"
Yeonjun memijat pelipisnya. "Yak!" desisnya menatap Jaehyun. "Kau juga berteriak omong-omong"
Mata Jaehyun melebar dan dengan cepat menutup mulutnya. "Ups."
••••••
"Kau tidak khawatir dengan adikmu?"
Mark melirik Johnny yang tengah berjalan mondar-mandir di depannya. Setelah sepupunya ini menelepon dan memberi tahu jika Jeno di culik, ja segera pulang ke rumah.
"Tentu saja aku khawatir."
"Tapi kau terlihat begitu tenang," sungut Johnny berhenti sejenak, lalu kembali mondar-mandir dengan raut yang begitu cemas.
"Aku bukan dirimu yang mondar mandir seperti itu, yang ada kepalaku malah menjadi pusing." sahut Mark sembari memutar bola matanya "Tapi setidaknya raut wajahmu itu terlihat khawatir, panik, cemas atau sejenisnya. Tapi kau malah sangat santai sambil memainkan ponselmu!"
"Aku sedang memerintahkan anak buahku untuk melacak dimana keberadaan adikku. Dan juga ku peringatkan kau untuk memanggilku hyung." Johnny berdecak. "Kita hanya beda satu tahun, jangan gila hormat." cibirnya.
"Kenapa kau tidak hubungi Jaemin saja? Dia pasti tahu dimana tempat Jeno diculik."
"Oh?" Mark sedikit terkejut, namun kemudian ia mulai mengatur ekspresinya. "Kalau begitu aku tarik kembali titahku pada para pengawalku."
"Yak! Kenapa begitu?! Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Jeno? Ah tidak, pada mereka juga." Johnny bertambah panik memikirkannya. Bagaimana bisa Mark diam di tempat tanpa mengirimkan bala bantuan? Lalu bagaimana nasib Jeno, terlebih Jaemin juga Lucas yang berada disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝
Short StoryJaemin dan Jeno berteman layaknya sepasang kekasih. Dimana ada Jeno, disitu ada Jaemin.Bagaimana posesif Jaemin terhadap Jeno. Dan bagaimana Jeno sangat tergantung pada Jaemin. Tapi jika ditanya, Jaemin menjawab mereka hanya berteman. Sebenarnya bag...