chapter 07

4.3K 373 3
                                    


°°°

Johnny sedang membantu kakak dari ibunya yaitu Nyonya Lee. Ibu kandung dari sepupunya Lee Jeno, ketika suara bel rumah berbunyi.

Beberapa saat ia abaikan mengingat Jeno dan anak perempuannya tengah bermain di ruang tengah. Namun bel masih saja berbunyi pertanda bahwa belum ada satu orang pun yang menyambut sang tamu.

"Johnny, sepertinya kedua anak itu tidak ada diruang tengah. Bisa kau bukakan pintu? Sepertinya tamu kita hari ini sangat tidak sabaran." kekeh Nyonya Lee

Johnny juga ikut terkekeh sambil mengangguk. "Baiklah Bi."




••••



BLAM..

""Aish aku lupa membeli buah tangan di jalan tadi." keluh Jaemin membuat sosok disampingnya mendengus keras.

"Seperti tamu dari jauh saja membawa buah tangan. Bahkan jika kau hanya sekedar berkunjung pun, Ibu Jeno masih senang hati menampungmu dirumahnya." sindir Lucas

Jaemin terkekeh. "Ibu Jeno adalah ibuku juga."

"Ibu mertua lebih tepatnya."

"Tsk, kau pikir aku menantu mereka?"

Lucas mengedikkan bahunya. "Siapa tahu saja kalian tertangkap basah sedang melakukan hubungan intim, mengingat bagaimana skinship kalian selama yang kulihat."

Jaemin memutar bola matanya jengah. "Sudah kubilang kami hanya berteman."

"Masih saja mengelak." gumam lucas

Mengabaikan gumaman lucas yang bahkan masih dengan jelas ia dengar, Jaemin berjalan menuju pintu yang menjulang tinggi di depannya.

Ting Tong

Ting Tong

Ting Tong

Ting Tong Ting Tong Ting Tong Ting Tong Ting Tong Ting Tong Ting Tong

PLAK

"YAK! biasa saja memencet belnya, nanti bagaimana jika Jeno marah!" sentak Jaemin

"Lagipula aku gemas, kenapa lama sekali dia buka pintu saja."

"Kau pikir dirumahmu! Di rumah ini jarak antara dapur dan pintu masuk saja harus memakan waktu selama lima menit!"

Lucas menatap tak percaya. "Jangan berbohong."

Jaemin mendengus dengan wajah datarnya. "Kau lihat wajahku! Kau pikir wajah tampan ini kelihatan berbohong!!!"

"Ck-"

Ceklek-

"Cari siapa ya?"

"Papa Haeun"


Kening Johnny mengkerut mendengar seruan dari lelaki yang lebih muda darinya. Wajahnya putih bersih, tubuhnya juga tinggi, dan juga terasa familiar di ingatannya.

Jika yang satu lagi, tubuhnya lebih tinggi sedikit dari yang sedang tersenyum cerah padanya. Hanya yang sedikit familiar di matanya adalah telinga caplang pemuda itu.

-ˋˏ 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 ˎˊTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang