"Apa kabar Jeno?"Jeno tersenyum kecil pada Jaehyun. "Aku baik Hyung, bagaimana denganmu? Maaf tidak memberitahu kepadamu tentang kepulanganku."
"Ti-"
"Seperti berkepentingan saja harus di kasih tahu segalanya." potong Jaemin dengan cepat. Jeno mendelik tajam pada pemuda jangkung itu sembari menyikut perut berotot Jaemin
Mereka saat ini tengah berada di kedai makanan Korea. Jeno tiba-tiba saja tidak ingin Pizza, setelah Jaehyun menawarkan untuk menyantap makanan khas negara kelahirannya.
Rindu kampung katanya.
Sedangkan Jaemin mendengus sinis, entah kenapa dikepalanya muncul radar negatif pada Jaehyun. Bisa saja pemuda ini mencoba pendekatan dengan sahabatnya.
Dilihat dengan mata telanjang saja, Jaehyun tidak lulus pada seleksi pertamanya.
Heh, di pikir ia begitu tampan dengan
memamerkan lubang cacatnya itu!Dasar peniru! Bisa-bisanya si Jaehyun ini mengikuti dirinya! Tapi tetap saja ia lebih tampan jika kedua lesung pipinya muncul.
Selama ini tidak ada yang lebih tampan darinya!
Jeno tersenyum tidak enak pada Jaehyun. "Maafkan dia ya Hyung, Hari ini dia sedikit temperamen."
"Ti-"
"Aku tidak!" pekik Jaemin yang tanpa sadar memotong kembali ucapan Jaehyun.
"Diamlah!" bisik Jeno.
Setelah Jaemin sekiranya tidak membuka suara lagi, Jaehyun kembali melanjutkan ucapannya. "Tidak apa Jeno, tapi awalnya aku sangat panik ketika sudah mendapati lebih tiga hari hyung sudah tak berada di apartemen."
Jeno menatap Jaehyun dengan perasaan bersalah.
"Maafkan aku, tapi aku sudah berpesan pada Yuta Hyung untuk memberitahukan kepulanganku kepada kalian semua."
Jaehyun mengangguk maklum. "Oh ya Jeno, sekarang kau bersekolah dimana?"
Berawal dari pertanyaan Jaehyun. Perbincangan mereka nyatanya nampak sangat seru. Membuat keduanya lupa jika ada dua orang lagi diantara mereka hanya diam menahan kekesalan.
Sebernarnya hanya satu.
Yang satu lagi kesal karena tidak ditanggapi oleh seniornya.
"Jadi kalian sudah menjadi sepasang kekasih ya?" tanyanya.
"Apa urusanmu?! Berhenti menganggu hidupku!"
Gadis cantik itu hanya mengedikkan bahunya santai. Lalu mengaduk minumannya sebelum meminumnya sedikit.
"Pergerakanmu cepat juga ya Oppa. Setelah hari penolakanmu itu, kau langsung menjadikannya kekasihmu." sindirnya.
Jaemin mendegus kasar, sebenarnya sangat malas ia menanggapi obrolan dengan sialnya adik kelasnya ini.
"Dengarkan aku Hwang Yeji,Jika kau menyentuhnya bahkan seujung kuku pun. Jika kau menatapnya sampai ia merasa terancam padamu. Aku tidak akan segan-segan untuk membuat perhitungan denganmu." desisnya.
Sedangkan Yeji, gadis yang datang bersama Jaehyun hanya tersenyum santai terkesan meremehkan.
"Coba saja kalau kau bisa Oppa."
"Cobalah jika nyalimu begitu besar. Aku akan menantikan permainanmu, aku atau kau yang akan menang diakhir." sahut jaemin santai sembari menyeringai tipis namun segera berubah menjadi senyum tampan. Yang membuat Yeji sampai saat ini masih berambisi ingin memiliki Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
-ˋˏ 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 ˎˊ
Short StoryJaemin dan Jeno berteman layaknya sepasang kekasih. Dimana ada Jeno, disitu ada Jaemin.Bagaimana posesif Jaemin terhadap Jeno. Dan bagaimana Jeno sangat tergantung pada Jaemin. Tapi jika ditanya, Jaemin menjawab mereka hanya berteman. Sebenarnya bag...